Lihat ke Halaman Asli

Ayu Fajri Ramdhaniah

Program Studi Pendidikan Fisika (S1) - Universitas Indraprasta PGRI

Pentingnya Peran Fisika pada Bidang Astronomi

Diperbarui: 14 Juli 2022   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Webb Telescope’s First Images of Unseen Universe (dok. NASA, ESA, CSA, and STScI)

Astronomi berasal dari kata ‘astron’ yang berarti bintang dan ‘nomos’ yang berarti hukum, astronomi juga disebut dengan ilmu bintang atau ilmu falak.

Astronomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit dan fenomena alam yang terjadi diluar Bumi. Astronomi ini merupakan hasil dari pemikiran orang-orang yang memikirkan bagaimana alam semesta ini bisa terbentuk. 

Jika dilihat secara garis besar dalam Astronomi ini mempelajari tentang berbagai sisi dari objek langit seperti asal usul, sifat fisika atau kimia, meteorologi, dan gerak serta bagaimana pengetahuan tentang benda-benda tersebut dalam menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta.

Pada Astronomi ini memakai dua ilmu yaitu ilmu Matematika dan Fisika, karena segala peristiwa yang terjadi di ruang angkasa tidak hanya bisa diamati tetapi juga bisa dimengerti dan bisa dimodelkan. Selain memakai ilmu Matematika dan Fisika, penggunaan perangkat lunak pemrograman, dan statistika juga sangat diperlukan disini.

Dalam bidang ilmu pengetahuan Fisika terdapat cabang ilmu yang khusus mempelajari tentang Astronomi, yaitu ilmu Astrofisika. Astrofisika ini merupakan penggabungan dari ilmu astronomi dan fisika yang secara khusus mempelajari mengenai perilaku, sifat fisik serta dinamika benda atau fenomena langit. 

Dalam praktiknya Astrofisika sering sekali menerapkan hukum Fisika dan Kimia untuk menjelaskan kelahiran, kehidupan dan kematian benda-benda langit seperti bintang, planet, galaksi, dan nebula.

Astrofisika ini memiliki kaitan dengan ilmu lain didalam sains, yaitu astronomi dan kosmologi. Astronomi digunakan untuk mengukur posisi, luminositas, pergerakan dan karakteristik lainnya, sedangkan kosmologi menggunakan teori Fisika untuk struktur terbesar dan alam semesta secara keseluruhan.

Secara garis besar semua yang ada di alam semesta ini tertuju terhadap hukum Fisika. Mulai dari gaya gesek yang terjadi pada saat motor atau mobil sedang berjalan, gaya gravitasi yang menyebabkan benda-benda jatuh ke bawah, hingga berevolusinya Tata Surya terhadap Galaksi Bimasakti. Dari beberapa gejala tersebut, diantaranya berhubungan erat dengan apa yang terjadi di ruang angkasa.

Adanya siang dan malam, revolusi matahari, perputaran planet-planet, sampai awal terciptanya alam semesta semua itu berkaitan dengan hukum Fisika. lmu Fisika merupakan landasan untuk memahami Astronomi dari awal peradaban sampai saat ini. Bahkan, banyak sekali tokoh-tokoh yang ikut berperan dalam bidang ini seperti:

  • Galileo Galilei (1564-1642) yang menyempurnakan teleskop hingga berhasil melukiskan fase-fase bulan.
  • Nicolaus Copernicus (1473-1543) yang berhasil mematahkan teori Geosentris.
  • Johannes Kepler (1571-1630) dengan hukum pergerakan planetnya.
  • Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum Gravitasinya.
  • Albert Einstein (1879-1955) dengan teori Relativitasnya.

Webb Telescope’s First Images of Unseen Universe (dok. NASA, ESA, CSA, and STScI)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline