dan lelaki itu menjadikan kata
sebagai peluru
ditanam di kepala temannya
diam-diam
atau terang-terangan
demi isi saku
demi sesuatu yang ragu,
bahkan demi yang tak perlu
pilihan-pilihan membuat tegur sapa
berseberangan
kopi, hangat ruang bincang,
tak lagi dalam kenang
padahal kekuasaan hanya sebentar madu
masih untung nanti
tangan tak dibelenggu
***
Lebakwana, Agustus 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI