Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Misteri Alien: 17. Pesawat Alien

Diperbarui: 8 Oktober 2025   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya: Misteri Alien: 16. Alien Kena Batunya

Pingkan duduk di sebelah Gita dan Ratri.

"Jadi bagaimana sekarang? Aku sangat khawatir dan kehabisan ide."

Gilang muncul dengan sebuah ide.

"Kita tidak bisa masuk ke gua. Mereka akan menunggu kita. Mengapa kita tidak memancing mereka keluar dan menjebak mereka? Itu bisa memberi Sakti, Pandu, dan Mando kesempatan untuk melarikan diri."

Ratri adalah orang pertama yang bangkit dan berjalan ke Gilang.

"Baiklah, mari kita coba. Katakan padaku apa yang harus kulakukan," katanya, siap melakukan apa pun yang diminta darinya.

Gilang menyeringai. Cahaya bulan yang lembut membuatnya tampak semenarik saudara perempuannya, Gita. Dengan gigi putihnya yang bersinar cemerlang karena tersenyum, dia menjelaskan rencana pertamanya.

"Kita akan mengirim mereka kode Morse sebagai permulaan."

Ratri menatap dengan takjub.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline