Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Misteri Alien: 6. Cahaya Aneh di Malam Hari

Diperbarui: 26 September 2025   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya: Misteri Alien: 5. Negeri Seribu Megalit

Perjalanan darat ke perkebunan Paman Miko tidak semenarik yang diharapkan anak-anak. Pemandangannya monoton dan jalannya sepi. Di tengah perjalanan, Faris berkata, "Tak kita berada di jalan dari Kayuangin." Dia bahkan tidak tertawa, karena teman-temannya sangat setuju dengannya sehingga itu tidak lucu.

Akhirnya, mereka keluar dari jalan utama dan mengambil jalan yang jauh lebih sepi menuju perkebunan Paman Miko. Setengah jam  mereka sampai di gerbang perkebunan kakao di Leboni, tak jauh dari Pura Hindu Leboni dan Air Terjun Saluopa.

Jalan tanah menuju rumah Paman Miko sangat menegangkan. Faris berkata, "Nikmati roller-coaster versi Sulawesi!" katanya, melonjak-lonjak.

Kali ini semua orang tertawa, gembira akhirnya tiba di tujuan liburan mereka.

Kamar-kamar di rumah perkebunan sederhana tetapi bersih.

Ratri dan Gita berbagi kamar, dan keempat anak laki-laki itu bersama-sama dalam satu kamar, berbagi dua tempat tidur susun.

Gita berbaring di tempat tidurnya yang nyaman.

"Bisakah kamu bayangkan empat anak laki-laki dalam satu kamar?" tanyanya pada Ratri, yang terkekeh.

"Aku kita harus mengunjungi mereka nanti malam!" Gita menyeringai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline