Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Debu Lindap Ditelan Sabana

Diperbarui: 3 Februari 2023   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.wanderwalkers.com/important-travel-home-country/

Ban mobil kempes. Lingkungan sabana tandus. Matahari melelehkan isi batok kepala.

Seperti halnya panggilan telepon terakhirnya. Permintaan bantuan lainnya. Aku semakin tahu dia tidak akan berterima kasih kepadaku, lagi. Butir-butir keringat mengucur di dahiku.

Mengapa dia selalu mengajak bertengkar? Senja di ujung jalan. Jalan membentang semakin jauh ketika seseorang berjalan di bahunya. Kaktus mencuat lebih banyak lagi.

Durinya lebih panjang, lebih tajam dari jarum tisik yang kugunakan untuk memperbaiki kaus kakinya. Sebuah mobil lewat tanpa mengurangi kecepatan. Debu melapisi kacamata hitamku, mencekik pernapasan. Lidah kering.

Seekor biawak melata melewati langkahku. Kedai minum  terlihat tak jauh di depan.

Ayah harus menunggu.

Bandung, 3 Februari 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline