Lihat ke Halaman Asli

Manfaat Rokok bagi Kesehatan Manusia

Diperbarui: 30 Juli 2016   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Semuainfo.net

Selama ini kita terbiasa oleh info negatif tentang rokok dan kebiasaan merokok yang di-hubung2kan dengan dampak buruk asap rokok dan zat2 yang terkandung didalamnya terhadap kesehatan tubuh manusia, yang dibuat berdasarkan riset dan penelitian sebagai kebenaran mutlak yang tidak perlu diperdebatkan lagi.

Namun demikian, sejatinya semua itu adalah alami, bukan kimiawi, dan ternyata masyarakat lebih mempercayai hasil kimiawi ketimbang yang alami. Selain itu racun yang masuk ketubuh manusia adalah mendorong imunisasi yang justru akan meningkat bila melakukan perlawanan, sehingga membuat manusia akan menjadi lebih kebal.

Selain adanya dampak buruk merokok seperti : Cancers, Strokes, Blindness, Heart Disease, Chronic Lung Disease, Hip Fracture,   ternyata ada beberapa ilmuwan yang mengatakan penelitian seputar dampak rokok bagi kesehatan berdasarkan pemikiran netral yang hasilnya sebagai berikut :

1.  Mengurangi Parkinson

Penelitian ini menunjukkan hubungan temporal antara kebiasaan merokok dan berkurangnya  resiko penyakit Parkinson. Temuan ini menyangkal pernyataan bahwa seorang perokok memiliki penyakit Parkinson.

2. Perokok lebih cepat sembuh dari serangan jantung dan strokes

Penelitian ini menunjukkan adanya manfaat penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah menjadi terbatas, dimana perokok memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup dengan penyembuhan yang lebih cepat. Penelitian lain menyebutkan karbon monoksida merupakan produk sampingan  dengan tingkat sangat rendah yang dapat membantu para korban dari seragan jantung dan strokes.

3.  Mengurangi resiko Susut gusi

Penelitian ini menunjukkkan bahwa perokok beresiko lebih rendah terhadap penyakit  gusi seperti susut gusi (gingival recession).

4.  Mencegah asma dan penyakit alergi

Penelitian ini menyebutkan bahwa analisis multi variasi cenderung memiliki peluang yang lebih rendah bagi penderita alergi rhino conjuretivis, alergi asma, aksim artopik dan alergi makanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline