Banyak orang mengira Web3 hanyalah soal kripto dan NFT. Padahal, itu hanya bagian paling atas dari gunung es. Web3 sesungguhnya adalah sistem digital baru yang dibangun di atas prinsip desentralisasi, transparansi, dan kepemilikan data oleh pengguna.
Untuk lebih mudah dipahami, bayangkan Web3 sebagai kota digital futuristik. Mari kita jelajahi lapisan-lapisannya satu per satu:
1. Lapisan Dasar: Blockchain sebagai Jalan dan Listrik
Blockchain seperti Ethereum, Solana, atau Avalanche adalah jalan raya dan listrik di kota digital. Mereka jadi fondasi semua aktivitas. Tanpa blockchain, nggak akan ada smart contract, token, atau dApps.
Ethereum = Jalan utama (padat tapi kuat)
Solana = Jalan tol cepat (tapi kadang macet)
2. Smart Contracts = Jembatan & Peraturan Kota
Smart contract adalah jembatan yang menghubungkan aplikasi. Mereka seperti hukum kota, tapi otomatis. Contoh:
Uniswap = pasar tukar otomatis
Aave = bank pinjaman otomatis
Mereka berjalan otomatis tanpa izin siapa pun. Transparan dan bisa diaudit siapa saja.
3. Identity Layer = KTP & Alamat Warga
Sistem seperti ENS (Ethereum Name Service) dan Lens Protocol memungkinkan kamu punya identitas digital yang kamu miliki sendiri. Bayangkan punya "KTP on-chain" yang bisa kamu bawa ke mana pun, bahkan lintas aplikasi!
4. Storage Layer = Rumah & Perpustakaan Digital
Web3 butuh tempat menyimpan data secara terdistribusi. IPFS, Arweave, dan Filecoin adalah tempat tinggal dan perpustakaan kota digital. Data tidak tersimpan di 1 server, tapi di banyak node di seluruh dunia. Aman, tahan sensor, dan tahan rusak.