Lihat ke Halaman Asli

The Story I Want to Tell...

Freelancer | Pemerhati

Sepercik Tawa

Diperbarui: 7 Februari 2016   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketimbang mengingat-ingat engkau yang tampaknya tak mau juga mengingatku, alangkah teduhnya mata ini tatkala ia percikkan sebuah tawa ringan dari lelucon yang sebenarnya tidak terlalu lucu.

Matanya memang serius memandang hal lain ketimbang aku yang duduk di hadapannya, berharap dapat melihat apa warna bola matanya.

Namun aku pun akan tetap puas, toh aku mendapat sepercik tawa renyahmu yang menyenangkan, membuatku terlupa padamu yang hingga kini masih belum juga mengingatku.

 

Kramat Jaya, 2016




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline