Lihat ke Halaman Asli

Aten Dhey

Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Selamat Tidur Telapak Kakiku

Diperbarui: 2 Februari 2019   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Kau tak pernah salah mengayunkan langkah. Kau tak peduli butiran debu yang melekat di kaki. Kau tak pernah dibanggakan oleh siapapun. Kau tak pernah termakan puji-pujian. Kau tak pernah marah pada kerikil dan duri. Kau tak pernah berpaling saat dunia menusukmu. 

Melayani adalah segalanya bagimu. Kau adalah sekolah hidup yang terbuka sepanjang masa. Aku tak pernah mendengar keluhanmu. Setiap saat aku merasakan ada cinta dalam pelayananmu. Kau simpan derita dipermukaanmu yang kasar. Dari sana aku selalu merasa nyaman.

Aku tahu kata hatimu saat malam tiba. Kau merintih minta tolong. Saat itu aku tertidur. Kau lagukan perjalanan harian tanpa dendam. Kau sulam setiap titik duri yang menanah di kakiku. Kau elus lukaku dengan hati yang mulia. Satu harapmu besok aku sembuh. 

Ribuan langkah telah kujalani. Kau tertindih luka, derita, canda dan tawa. Kau saksi sejarah hidupku yang terbaik. Kau hanya melakukan tanpa keluh-kesah. Kau tak punya bayangan. Tapi kau tak cemburu pada yang lain. Kau mencium seribu satu aroma. Tapi kau tetap bernapas dalam perjalananku. 

Selamat tidur telapak kakiku

Mimpi indah. Bernyanyilah aku siap mendengarkan.

Salam, PEACE WAELENGGA

Yogyakarta, 02 Februari 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline