Kau tak pernah salah mengayunkan langkah. Kau tak peduli butiran debu yang melekat di kaki. Kau tak pernah dibanggakan oleh siapapun. Kau tak pernah termakan puji-pujian. Kau tak pernah marah pada kerikil dan duri. Kau tak pernah berpaling saat dunia menusukmu.Â
Melayani adalah segalanya bagimu. Kau adalah sekolah hidup yang terbuka sepanjang masa. Aku tak pernah mendengar keluhanmu. Setiap saat aku merasakan ada cinta dalam pelayananmu. Kau simpan derita dipermukaanmu yang kasar. Dari sana aku selalu merasa nyaman.
Aku tahu kata hatimu saat malam tiba. Kau merintih minta tolong. Saat itu aku tertidur. Kau lagukan perjalanan harian tanpa dendam. Kau sulam setiap titik duri yang menanah di kakiku. Kau elus lukaku dengan hati yang mulia. Satu harapmu besok aku sembuh.Â
Ribuan langkah telah kujalani. Kau tertindih luka, derita, canda dan tawa. Kau saksi sejarah hidupku yang terbaik. Kau hanya melakukan tanpa keluh-kesah. Kau tak punya bayangan. Tapi kau tak cemburu pada yang lain. Kau mencium seribu satu aroma. Tapi kau tetap bernapas dalam perjalananku.Â
Selamat tidur telapak kakiku
Mimpi indah. Bernyanyilah aku siap mendengarkan.
Salam, PEACE WAELENGGA
Yogyakarta, 02 Februari 2019