Lihat ke Halaman Asli

Peran Penting Seorang Ayah dalam Tumbuh kembang Anak

Diperbarui: 1 Oktober 2025   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kalau berbicara soal anak, biasanya yang pertama kali muncul di pikiran banyak orang adalah sosok ibu. Padahal, seorang ayah juga punya peran yang sama pentingnya dalam tumbuh kembang anak. Ayah bukan sekadar pencari nafkah, tetapi juga figur yang memberikan rasa aman, panutan, serta dukungan emosional yang sangat dibutuhkan anak untuk berkembang secara optimal.

Dalam psikologi pendidikan, perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungan, pengalaman, dan pola asuh yang mereka terima. Kehadiran ayah menjadi salah satu faktor eksternal yang sangat kuat. Anak yang tumbuh dengan sosok ayah yang hadir secara aktif biasanya lebih percaya diri, lebih mudah beradaptasi di lingkungan sekolah, dan memiliki kemampuan sosial yang baik.

Ayah sering dianggap sebagai "role model" pertama, terutama bagi anak laki-laki dalam hal tanggung jawab dan kedisiplinan. Sedangkan bagi anak perempuan, ayah menjadi figur yang membentuk cara pandang mereka terhadap laki-laki di sekitarnya. Misalnya, anak perempuan yang dekat dengan ayahnya cenderung lebih memiliki rasa percaya diri dan kesehatan emosional yang baik.

Dari sisi psikologi pendidikan, keterlibatan ayah dalam aktivitas belajar anak juga berpengaruh besar. Bayangkan ketika seorang ayah meluangkan waktu menemani anak belajar, sekadar membaca buku bersama, atau bahkan berdiskusi ringan tentang hal-hal sederhana. Itu bukan hanya menambah pengetahuan anak, tetapi juga menumbuhkan motivasi intrinsik. Anak merasa dihargai, diperhatikan, dan pada akhirnya memiliki semangat belajar yang lebih tinggi.


Selain itu, ayah juga membantu anak dalam membangun regulasi emosi. Misalnya, ketika anak menghadapi kegagalan atau merasa kesal, respon ayah yang tenang dan penuh arahan dapat mengajarkan cara mengelola emosi dengan baik. Hal ini sangat penting dalam konteks pendidikan, karena kemampuan mengelola emosi berkaitan langsung dengan konsentrasi, prestasi belajar, dan hubungan sosial di sekolah.

Dengan kata lain, kehadiran ayah bukan hanya berfungsi secara fisik, tetapi juga secara psikologis dan edukatif. Anak yang mendapat kasih sayang, arahan, dan dukungan dari ayah biasanya tumbuh menjadi pribadi yang lebih seimbang: tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional.

Maka, jika selama ini peran ayah sering dianggap nomor dua, sudah saatnya kita mengubah pola pikir tersebut. Tumbuh kembang anak adalah hasil kerja sama antara ibu dan ayah, keduanya sama-sama penting. Dan dalam perspektif psikologi pendidikan, keterlibatan ayah adalah investasi jangka panjang yang akan memengaruhi kesuksesan anak di masa depan, baik di bidang akademik maupun kehidupan sosialnya.

"dan untuk semua Ayah, mereka yang tak pandai berkata cinta, tapi mampu merelakan segalanya, yang diam- diam menua tanpa sempat kita tatap lelah diwajahnya, yang selalu mengucap "tak apa" meski hatinya mungkin menangis berkali- kali, yang selalu berkata " ambil saja kak mau yang mana" meski dompetnya tidak selalu penuh". terima kasih ayah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline