Lihat ke Halaman Asli

Asti Azhari

Mahasiswa

Menilik Partisipasi Para Pemuda di Desa Ekowisata Pancoh

Diperbarui: 6 Desember 2022   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Ekowisata Pancoh | Dokumentasi Pribadi

Desa Pancoh merupakan sebuah dusun yang kini telah menjadi desa dengan label ekowisata yang terletak di Kelurahan Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Ekowisata Pancoh merupakan desa wisata berbasis ekowisata yang berfokus pada pelestarian lingkungan, alam, dan kebudayaan. Desa ini dibuka secara resmi pada tahun 2012, tepatnya pada tanggal 14 Februari 2012.

Desa ini memiliki banyak atraksi wisata yang dapat dicoba oleh wisatawan ketika berkunjung. Mulai dari mencoba berinteraksi dengan warga setempat, memetik salak, susur sungai, bermain gamelan, dan membuat handicraft dari sampah plastik yang masih layak digunakan.  Potensi pengembangan pariwisata di Desa Ekowisata Pancoh cukup tinggi,  Desa yang memiliki kebudayaan yang perlu dilestarikan seperti tari wiring, tari Bung Beh, petilan dan laras madyo. Atraksi tersebut dapat dinikmati wisatawan ketika waktu – waktu tertentu saja, seperti salah satu contohnya saat hari pariwisata dunia. Desa Pancoh menyambut para tamu dengan tarian yang dimiliki.

Desa Pancoh merupakan Desa Ekowisata yang juga mengangkat nilai kebudayaan seperti adanya alat gamelan yang dapat dimainkan oleh wisatawan. Tidak perlu khawatir jika kalian yang belum memiliki pengalaman dalam bermain gamelan, di Rumah Gamelan, wisatawan akan diajarkan terlebih dahulu oleh masyarakat setempat.

Rumah Gamelan | Dokumentasi Pribadi

Adapun tempat edukasi bagi wisatawan yaitu pembuatan bamboocraft dari rotan dijadikan sebagai tatakan nasi, wisatawan juga diajarkan bagaimana membuat handicraft dari bahan utama plastik.

Bamboo Craft | Dokumentasi Pribadi

Mayoritas dari penduduk di sana memiliki lahan yang luas untuk ditanami tanaman salak. Jenis salak yang dihasilkan dari desa ini cukup beragam mulai dari salak pondoh, salak gading, salak manggala, maupun salak madu. Diantara jenis salak tersebut yang paling digemari yaitu salak pondoh. Tekstur dan cita rasa yang berbeda dengan salak pada umumnya, teksture dari salak pondoh lembut dan tidak keras, rasanya pun sangat manis jika dibandingkan dengan salak lainnya. Selain memetik salak,wisatawan juga dapat melihat proses penanaman salak dan pencakokan salak ketika di lahan perkebunan.

Aktivitas pariwisata tersebut dapat wisatawan rasakan jika wisatawan memesan paket wisata melalui platform media sosial, seperti instagram atau whatsapp yang telah disediakan oleh pihak pengelola pariwisata di desa tersebut.

Kebun salak milik salahsatu warga Desa | Dokumentasi Pribadi

Dari banyaknya atraksi yang berpotensi untuk dikembangkan, Desa Ekowisata Pancoh lebih memilih tidak menampilkan semua atraksi, karena selain mengundang lebih banyak wisatawan, kemungkinan desa tersebut  akan kehilangan keaslian dari budayanya. Sehingga akan terjadi komersialisasi kebudayaan serta kemunculan kaum kapitalis dalam praktiknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline