Lihat ke Halaman Asli

Astri TeresaTumanggor

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN Tim II Undip Ajak Ibu-ibu PKK Kelurahan Ngijo untuk Menghindari Penggunaan Minyak Jelantah

Diperbarui: 14 Agustus 2022   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Ibu-ibu PKK RW 04 Kelurahan Ngijo/dokpr

Semarang (31/07/2022) – Minyak goreng merupakan salah kebutuhan pokok sebagai pengolah bahan makanan atau digunakan untuk memasak. Selain itu minyak goreng juga mempunyai beberapa manfaat bagi tubuh. Namun, minyak goreng yang digunakan terus-menerus untuk penggorengan, ternyata berbahaya loh! Kita menyebutnya sebagai minyak jelantah (minyak goreng bekas pakai). Minyak jelantah ini mempunyai ciri-ciri yaitu berwarna gelap, berbau tengik, dan kental.

Pemakaian minyak jelantah ini harus dihindari karena mengandung asam lemak jenuh tinggi yang dapat menimbulkan penyakit seperti kerusakan hati, jantung, hingga kanker. Namun sayang, tak jarang pemakaian minyak jelantah ini dihindari, khususnya untuk menggoreng di dapur. Biasanya karena merasa sayang dibuang atau masih bisa digunakan, minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai ini digunakan lagi dan lagi untuk menggoreng.

Pemberian Edukasi Mengenai Bahaya Minyak Jelantah Kepada Ibu-ibu PKK RW 04 Kelurahan Ngijo/dokpri

Leaflet Minyak Jelantah/dokpri

Melihat urgensi dari masalah ini, salah satu Mahasiswa KKN Tim II Undip 2021/2022 menyampaikan edukasi mengenai bahaya penggunaan minyak jelantah bagi kesehatan kepada Ibu-ibu PKK di RW 04 Kelurahan Ngijo. Kegiatan ini dilaksanakan melalui penyampaian materi tentang pengertian, proses, dan dampak dari penggunaan minyak jelantah. Kemudian juga dibagian leaflet berisi informasi tentang bahaya minyak jelantah. Selain itu juga disampaikan pemanfaatan minyak jelantah bila diolah kembali yaitu membuat sabun, lilin aroma terapi, atau untuk biodiesel. Dalam kegiatan ini tampak antusiasme dari Ibu-ibu PKK RW 04 dalam mendengarkan penyampaian materi, bahkan juga meminta untuk diadakan kegiatan keberlanjutan dari edukasi ini yaitu mengenai pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun cuci.

Harapannya melalui edukasi bahaya penggunaan minyak jelantah bagi kesehatan disampaikan oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip 2021/2022, Ibu-ibu PKK RW 04 di Kelurahan Ngijo memahami pentingnya untuk menghindari menggunakan minyak jelantah dalam penggorengan khususnya dalam sehari-hari.

Penulis: Astri Teresa Tumanggor/Kimia/Fakultas Sains dan Matematika
DPL: Dra. Retno Hestiningsih, M.Kes
Lokasi: Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang
KKN Tim II Undip 2021/2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline