Lihat ke Halaman Asli

Jangan Mudah Terpancing Isu SARA di Pilkada Jakarta

Diperbarui: 11 April 2017   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jika mengamati Pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, pasangan Cagub-Cawagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot adalah pasangan yang paling sering ditimpa isu tak sedap seperti masalah agama-dan ras. Latar belakang Ahok yang berasal dari kalangan etnis minoritas dan non-muslim, selalu menjadi isu yang terus menerus dimunculkan ke publik Jakarta yang mayoritas beragama muslim. Selain itu, jika dilihat dari perolehan suara, jika dibandingan dengan calon lainnya suara Ahok lebih fantastis. Hal ini dikarenakan kinerja dia yang memang sudah terbukti melakukan pembenahan di Ibukota. Oleh sebab itu, bagi mereka yang tidak suka dengan Ahok,  berbagai carapun dilakukan   dengan tujuan untuk menghalangi langkahnya menjadi orang nomor 1 di Jakarta. Dalam politik, calon yang terkuat memang memiliki potensi untuk digempur habis-habisan.

Namun, sangat disayangkan pilkada yang sejatinya adalah pertarungan program, oleh beberapa kelompok tertentu yang menunggangi salah satu pasangan cagub-cawagub dijadikan ajang untuk saling menjatuhkan dengna menggunakan isu agama, sara dan etnis Tentu saja cara-cara seperti sungguh sangat tidak elegan. Mengingat Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman baik itu Bahasa, agama dan etnis. Keberagaman inilah yang membuat Indonesia menjadi unik dan kaya akan tradisi. Lantas kenapa isu agama dan ras sering muncul di kancah politik Indonesia pada umumnya dan Jakarta pada khususnya?.

Dari dulu sampai sekarang, isu agama dan ras selalu menjadi perbincangan menarik dan selalu muncul. Tidak hanya di Indonesia, dibeberapa negara isu ini juga kerap mewarnai kancah politik.  Bahkan, sudah banyak sekali contoh negara atau daerah di dunia ini hanya karena isu tersebut terjadi pertumpahan darah. Di Indonesia sendiri juga pernah memiliki sejarah kelam terkait isu tersebut. Bangsa ini gampang sekali diadu domba dengan menggunakan agama dan ras karena dua hal tersebut merupakan isu yang paling sensitive.  Jika digali, setidaknya terdapat beberapa isu sara dan agama yang pernah membuat bangsa ini menjadi suram, seperti peristiwa reformasi (1998),  konflik agama di Ambon (1999), traged Sampit (2001), Gerakan Aceh Merdeka (GAM), penyerangan kelompok Syi’ah di Sampang Madura dan lain sebagainya.  

Dari beberapa isu agama-dan ras diatas, seharusnya bangsa ini lebih menjadi dewasa dalam melihat fenomena politik yang terjadi. Agar, bangsa ini tidak mudah untuk diprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan bangsa ini menjadi utuh.  STOP ISU SARA DI PILKADA DKI JAKARTA!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline