Persib Bandung gagal merebut kembali tahta puncak klasemen yang sehari sebelumnya dikudeta PSM Makassar.
Dalam laga partai usiran Liga 1 yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Sabtu 20 Oktober 2018 malam, Persib harus mengakui ketangguhan Persebaya Surabaya dengan skor 1-4.
Bertindak selaku tuan rumah, Persib Bandung mengambil inisiatif menyerang sejak menit awal babak pertama. Sementara Persebaya Surabaya yang mengandalkan counter attack efektif memporak-porandakan pertahanan Maung Bandung.
Pelatih Persib Bandung Mario Gomez tak mau berkomentar banyak tentang kekalahan timnya. "Abah Gomez" justru menyoroti sepakan duabelas pas yang diberikan kepada tim Bajul Ijo di menit ke 17 saat kiper Natsir melakukan pelanggaran kepada Osvaldo Haay di kotak terlarang.
"Saya tak tahu bagaimana penalti itu bisa terjadi," kata pelatih asal Argentina itu usai pertandingan. Abah Gomez menilai kekalahan yang diderita Persib bukan oleh karena taktik yang diterapkan Bajul Ijo.
Pelatih berusia 61 tahun ini menilai timnya yang pernah ditukangi Djadjang Nurdjaman tersebut, karena para pemainnya banyak melakukan kesalahan besar, yang berakibat gawang M Natsir harus jebol sampai empat kali.
"Persoalannya bukan di taktik lawan, tapi kami membuat banyak kesalahan. Ada beberapa kesalahan yang membikin kami kecolongan," katanya.
Kini, Gomez ingin Maung Bandung melupakan derita yang diberikan Bajul Ijo. Abah Gomez minta Persib Bandung mencurahkan fokus kontra PSM Makassar untuk menjaga harapan menjadi jawara Liga 1.
"Kami akan melihat laga berikutnya. Kontra PSM Makassar sangat krusial untuk kami guna meraih kembali puncak klasemen," ujarnya.
Sementara itu dari kubu Persebaya Surabaya, pelatih Djadjang Nurdjaman merasa kaget dan sangat mensyukuri atas kemenangan telak 4-1 . Ia bahkan tidak menyangka bakal menang. Ia merasa puas melihat kinerja tim dan lega perjudiannya berakhir positif.
Keempat gol bagi Persebaya disumbangkan oleh Osvaldo Haay, Fandi Eko Utomo, dan Irfan Jaya. Sementara gol balasan Persib dicetak oleh Febri Haryadi.