Lihat ke Halaman Asli

Asep Nurjamin

suka menulis dan membaca puisi

Kisah Secangkir Kopi

Diperbarui: 24 Mei 2021   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari secangkir kopi,

sederet kepahitan merembesi pori-pori, 

hitam pekat,

hitam kecoklatan,

sesendok gula adalah pemanis yang tak sempat kutuang,

pada angan semata, 

terlanjur kauseduh perasaan itu.

Pada secangkir kopi,

ampas kekecewaaan memburamkan dinding gelas,

bagai awan hitam menghalangi pandangan, 

mataku terasa demikian keruh,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline