Lihat ke Halaman Asli

Arya Permana

mahasiswa

Covid-19 Menjadi Momok atau Momentum Kebangkitan Pergerakan IHSG : Pergerakan IHSG Sebelum, Saat dan Setelah Covid-19

Diperbarui: 12 Desember 2023   00:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Investing.com

APA ITU IHSG?

Kinerja saham adalah bagian dari penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan nilai saham yang beredar di pasar modal. Kinerja stok yang positif bisa menarik minat investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah gambaran dari suatu proses kegiatanyang berada di dalam pasar modal secara umum. Indeks Harga Bursa Gabungan (IHSG) selalu disajikan di periode tertentu. Untuk sebagai ukuran kinerja internal saham gabungan di Bursa Efek, arti dari hasil gabungan saham itu sendiri adalah kinerja saham yang akan termasuk dalam perhitungan lebih dari satu, bahkan seluruh saham yang tercatat di dalamnya di Bursa Efek.

Bursa Saham Turun Akibat Covid-19?

Pandemi Covid-19 di Indonesia memengaruhi pasar modal dan menyebabkan terjadinya perubahan waktu perdagangan di Bursa Efek Indonesia dan hal ini merupakan sinyal negatif yang menyebabkan investor lebih tertarik untuk menjual kepemilikan sahamnya (Kusnandar and Bintari, 2020). Kondisi pandemi Covid-19 juga memengaruhi dinamika pasar saham, menyebabkan bursa saham di seluruh dunia mengalami penurunan, dan meningkatkan inefisiensi di pasar saham. Di Indonesia, hal ini juga memberikan dampak buruk bagi pasar modal dan memengaruhi investor dalam
membuat keputusan investasi.

Pergerakan IHSG Selama Pandemi

Penyebaran COVID-19 pada awal tahun 2020 direspon negatif oleh mayoritas pasar saham, termasuk IHSG. Pada akhir bulan Februari 2020 IHSG kembali mengalami penurunan drastis hingga persentase - 13,44% dengan angka akhir 5.452. Ketika konfirmasi COVID-19 pertama di Indonesia, IHSG mencapai level 5.361, kemudian penurunan terus terjadi hingga pada 24 Maret 2020 mencapai level terendah dengan angka 3.937 atau indeks terkoreksi sebesar -37,49%. Pada Juni 2020, IHSG menguat 0,35% ke level 4.942. Penguatan ini terjadi seiring dimulainya secara resmi program pembelian obligasi korporasi oleh the Fed sehingga mendorong sentimen investor secara global serta menenangkan kekhawatiran sebelumnya tentang gelombang kedua COVID-19. Tren ini cukup stabil hingga September 2020, terjadi fluktuasi kembali dan IHSG turun 0,19% ke 4.870,04 pada 9 September. Selama bulan September 2020, IHSG jatuh 7,03%.

Pergrakan IHSG Sebelum Covid-19

Sumber : Yahoo.finance, data diolah (2020)

Gambar diatas memperlihatkan fluktuasi perubahan harga dari IHSG dipengaruhi oleh perubahan status informasi setelah munculnya pandemi COVID-19 di seluruh dunia. dapat pertumbuhan nilai dari indeks harga saham sebelum COVID-19 mengalami trend baik dan tercatat pada Februari 2019 nilai indeks harga saham gabungan sebesar Rp. 6.552.- dan yang terendahnya tercatat pada bulan November 2019 yaitu sebesar Rp. 5.855,- adanya hal ini berketerbalikan dengan keadaan IHSG saat munculnya kasus COVID-19 pertama di Kota Wuhan, China. Trend perkembangan indeks mengalami penurunan dan perlahan mulai berjalan membaik dari pada sebelumnya seperti pada bulan Maret 2020 tercatat nilai indeks sebesar Rp.4.539,- ini merupakan penurun terbesar yang terjadi selama 30 bulan terakhir dengan penurunan sebesar 16,76 persen atau turun sekitar Rp 914,- pada periode tersebut.

Pandemi Berakhir Investor Generasi Corona Hadir

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline