Lihat ke Halaman Asli

Aryadi Noersaid

TERVERIFIKASI

entrepreneur and writer

Catatan Tepi: Rokok dan Kunang-kunang

Diperbarui: 27 Januari 2023   15:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Tiga belas tahun lalu, Tepat sepuluh tahun saya berhenti merokok, tiba-tiba saya divonis kena penyakit Jantung koroner. Ada gumpalan hitam menyumbat di pembuluh koroner yang bertugas menggerakkan jantung.

Dalam hati sempat protes karena sebagian besar teman saya yang perokok berat justru nggak mengalami serangan yang sama. Sewaktu saya masih merokok, jarak lari saya bisa ditempuh sejauh lima kilometer tanpa henti tetapi setelah berhenti merokok, satu kilometer saja sudah seperti dikerubuti kunang-kunang.

Maka dengan begitu saya separuh nggak percaya tentang peringatan dibungkus rokok yang tertulis Rokok  membunuhmu, menyebabkan penyakit jantung dan berbahaya bagi janin.

Sebelum Ring terpasang di tiga pembuluh yang katanya tersumbat, saya lanjut protes kepada dokter di sebuah Rumah sakit salah satu kota di  Malaysia yang jadi rujukan kantor untuk melakukan operasi. Dokter yang lulusan Amerika itu juga gak bisa jawab, kenapa saya terkena penyumbatan di awal usia empat puluh tahun padahal dalam keadaan tidak merokok. Lebih tepatnya dokter tak mau menjawab.

Oleh dokter dan perawat laki-laki saya ditelanjangi lima jam lamanya, hanya bisa menatap langit-langit berisi gambaran kamera. Dinginnya naudzubillah, hampir nggak tertahan dan waktu selama itu jauh dari janji dokter yang katanya cukup dua jam saja.

Di jam kelima, dokter menghampiri saya dan katanya saya harus bersyukur tidak harus membayar  biaya rumah sakit lebih mahal karena tidak jadi dipasang tiga buah ring seperti rencana. Setelah operasi, Dokter hanya menyarankan saya diobservasi selama dua hari, sisanya boleh tinggal di hotel seberang rumah sakit.

"Kenapa dokter nggak pasang Ring seperti rencana?" tanya saya

"Nggak perlu, kamu punya jantung masih strong," jawab dokter

"Terus sumbatannya gimana?"

"Ada sumbatannya, sudah saya bersihkan, makanya lama. Tau kenapa sebabnya saya nggak pasang ring nya?" dokter bertanya, saya menggeleng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline