Lihat ke Halaman Asli

ARIF ROHMAN SALEH

TERVERIFIKASI

SSM

Puisi: Sebuah Potret

Diperbarui: 16 Juli 2021   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Tommy Takacs on pixabay.com

Dalam detak napas liar menatap. Harapan-harapan masih membunyikan makna kata sesuap. Pengap dalam lingkup harap yang semakin senyap.

Sebuah potret perjuangan, masih bersandar di sebatang tonggak. Sedang lalu-lalang, kaku bergerak. Melewati lorong-lorong bidak, dan mengangguk,"Tidak."

Perjuangan adalah perjuangan. Bukan sekedar tengadah tangan. Tetapi, tangan-tangan perjuangan mulai terkulai, di antara nyanyian sumbang kematian demi kematian.

Sebuah potret perjuangan, masih bersandar berkasur badan. Mengusap keringat dingin sang putra dalam pangkuan. Sementara lalu-lalang, kaku bergerak menuju kesepian.    

O... getar terpendar di sebatas iba.

Lirih berujar,"Ibu, maafkan anak-anak bangsamu".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline