Membuka tabir
Sepucuk mentari genit berlari
Menghampiriku
Merayu untuk membelai ubun-ubunnya yang mulai retak
Aku terkesima
Bukan oleh megahnya prasasti sang maharaja
Yang harusnya berjejer bersinar
Di entah waktu tanpa jeda
Aku terkesima
Oleh aroma persekongkolan
Terbungkus lontar tanpa aksara