Lihat ke Halaman Asli

Herdian Armandhani

Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

"Cerita Konservasi", WWF Bali Ajak Masyarakat Tidak Mengonsumsi Daging Hiu

Diperbarui: 4 Februari 2019   03:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan World Wide Fund for Nature (WWF) ketika mengajak masyarakat untuk tidak memakan daging hiu. (Foto: Dokuemntasi Pribadi)

Mangupura (Bali) -- Hidangan olahan daging Hiu bagi sebagian masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek menjadi hidangan special untuk disuguhkan saat perayaan Tahun Baru China. Menyantap ikan hiu utamanya bagian sirip dianggap dapat membuat vitalitas tubuh bertambah dan membuat awet muda. 

Saat ini Hiu merupakan salah satu spesies fauna yang masuk dalam kategori terancam hingga mendekati kepunahan. Berbeda dengan kebanyakan ikan lainnya dalam hal berkembang biak. 

Hiu dapat lima hingga sepuluh anak dalam rentang waktu tiga tahun. Faktanya mengonsumsi olahan daging ikan Hiu sangat tidak dianjurkan. Sebabnya daging ikan hiu diketahui mengandung kandungan merkuri tinggi.

Beberapa gambar yang dipamerkan dalam acara Cerita Konservasi (Foto: Dokuemntasi Pribadi)

Sebagai bentuk Edukasi ke Masyarakat luas, organisasi World Wide Fund for Nature (WWF) menggandeng komunitas #SOSharks, komunitas Marine Debries & Marine Debris Guard UNUD, dan komunitas Earth Hour Denpasar mengadakan Talk Show Cerita Konservasi. 

Kegiatan Talk Show Cerita Konservasi ini diadakan pada hari Sabtu (2/2/2019) di Fountain Stage, Beach Walk Shopping Centre Jalan Raya Pantai Kuta, Badung dari pukul 15.00 s.d 20.00 wita. 

Beberapa pembicara dihadirkan dalam agenda Talk Show kali ini diantaranya Riyanni Djangkaru (Komunitas Savesharks Indonesia0, Ranny R Yuneni ( Sharks Conservation Officer, WWF Indonesia), Dominique Diyose (Mother, Model Enviromentalist), dan Flora Christin (Indonesia Female Competitive Longboard Surfer).

Anak-anak mengikuti kegiatan Cerita Konservasi (Foto: Dokuemntasi Pribadi)

Ikut memeriahkan acara Cerita Konsevasi (Foto: Dokuemntasi Pribadi)

Cerita Konservasi kali ini mengangkat Tema " Hiu Di Laut, Bukan Di Menu" dengan kampanye disocial media #ImlekBebasHiu. Berbagai komunitas anak muda nampak hadir dalam agenda Talk Show Cerita Konservasi seperti dari BPSPL Denpasar, Komunitas Bring Your Tumbler, Himasila FKP UNUD, Himmaspera FKP UNUD,UKM Wushu Udayana, Mahasiswa Universitas udayana, Mahasiswa Universitas Marmadewa, dan para pegiat lingkungan.

Menurut Riyani Djangkaru, mantan Host acara petualangan di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia ini mengungkapkan bahwa untuk konservasi ikan hiu agar tidak disantap merupakan tanggung jawab bersama. Bukan hanya dirinya sebagai seorang jurnalis, namun seluruh masyarakat Indonesia perlu dilibatkan.

"Peran serta untuk melestarikan keberadaan hiu merupakan kesadaran kolektif dan pemerintah perlu gencar mengedukasi masyarakat melalui Undang-Undang," ungkapnya

Beda cerita dengan Flora yang seorang atlet Surfing. Sebagai seorang professional Surfer, ia berujar bahwa ikan hiu bukanlah ancaman baginya. "Hiu jahat hanya ada di film-film saja, hiu tidak makan daging manusia melainkan hanya memakan ikan-ikan kecil," pungkasnya.

Para pengisi acara Cerita Konsevasi (Foto: Dokuemntasi Pribadi)

Flora mengedukasi masyarakat agar tidak mengkonsumsi hiu melalui media sosial karena dianggap cara yang cepat untuk membuat masyarakat lebih sadar untuk tidak menagkap hiu untuk santapan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline