Lihat ke Halaman Asli

Aris Heru Utomo

TERVERIFIKASI

Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Mengapa Perlu Memaafkan di Hari Lebaran?

Diperbarui: 25 Mei 2020   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi maaf-maafan ketika lebaran. (Sumber: THINKSTOCKS/MHATZAPA)

Minggu 24 Mei 2020 atau 1 Syawal 1441 H merupakan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, hari yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia karena merupakan hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan. Pada hari raya ini umat Muslim merayakan Lebaran dengan saling mengucapkan selamat.

Momen mengucapkan Lebaran sudah terjadi sejak dahulu kala. Ucapan yang paling sering digunakan yaitu Ied (Eid) Mubarak yang artinya Lebaran berkah. Ucapan tersebut dapat diartikan sebagai perayaan kegembiraan umat Muslim. 

Makna ucapan Lebaran adalah perayaan kegembiraan, sekaligus doa untuk umat muslim yang merayakannya. Untuk mengungkapkan kegembiraan dan doa tersebut dilakukan dengan berbagai cara.

Di di kawasan Timur Tengah, ucapan Lebaran biasanya menggunakan kalimat Taqabbalallahu minna waminkum, siyamana wasiyamakum, kullu am wa antum bikhair. "Artinya, semoga Allah menerima puasa kami dan kalian.

Di Turki, masyarakatnya menyampaikan ucapan selamat Lebaran dengan kalimat Ramazan Bayraminiz Mubarek Olsun. Artinya selamat berlebaran Ramadhan semoga berkah.

Sedangkan di Indonesia, ucapan selamat Lebaran dengan kalimat Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Walfaizin yang "Artinya semoga kembali suci dan gapai kemenangan." Selanjutnya ditambahkan dengan ucapan  "Mohon maaf lahir dan batin."

Pada saat normal sebelum terjadinya pandemik Covid-19, penyampaian ucapan selamat Lebaran dan permohonan maaf disampaikan langsung saat bersilahturahmi dengan saudara, sahabat, teman-teman dan tetangga sekitar sambil bersilahturahmi. Berkat kemajuan teknologi informasi, penyampaian selamat Lebaran dan permohonan maaf pun banyak dilakukan secara elektronik.

Namun dengan terjadinya pandemik Covid-19 sekarang ini, kegiatan silahturahmi yang dilakukan mengalami penyesuaian sesuai kondisi normal baru, menjaga jarak (physical distancing) untuk mencegah penyebarluasan virus corona. 

Akibatnya penyampaian selamat Lebaran dan permohonan maaf tidak bisa langsung tidak bisa lewat silahturahmi langsung, namun lebih banyak dilakukan secara daring.

foto dokpri

Terlepas dari cara penyampaiannya, mengucapkan permohonan maaf lahir batin di saat Lebaran tentu saja merupakan sesuatu yang baik, meski dalam kenyataannya permohonan maaf tersebut tidak lantas dijawab dengan "kami atau saya terima permohonan maafnya dan kami atau saya maafkan anda." Biasanya jawaban yang mengemuka adalah "sama-sama, kami juga mohon maaf lahir dan bathin."

"Saat Lebaran, hampir seluruh umat muslim Indonesia ramai-ramai menyampaikan permohonan maaf lahir dan bathin, tapi tidak ada yang secara terbuka menyatakan penerimaan permohonan maaf tersebut dan bersedia memaafkannya," begitu komentar seseorang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline