Lihat ke Halaman Asli

Ariqa

mahasiswa

pertemuan ke15

Diperbarui: 22 Juni 2025   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indikator keberhasilan dakwah merupakan alat ukur yang penting untuk
menilai sejauh mana kegiatan dakwah dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Keberhasilan dakwah tidak hanya diukur dari jumlah pengikut atau partisipasi dalam
kegiatan, tetapi juga dari dampak yang ditimbulkan dalam kehidupan individu dan
masyarakat. Menurut Dr. Abdul Rahman al-Sudais, seorang ulama dan imam besar
Masjidil Haram, "Dakwah yang efektif adalah dakwah yang mampu mengubah
perilaku dan akhlak individu, serta menciptakan masyarakat yang lebih baik"
(al-Sudais, 2018). Hal ini menunjukkan bahwa perubahan positif dalam perilaku dan
akhlak individu yang terlibat dalam dakwah menjadi salah satu indikator utama
keberhasilan. Misalnya, jika seseorang yang sebelumnya kurang disiplin dalam
menjalankan ibadah menjadi lebih taat setelah mengikuti program dakwah, maka hal
ini menunjukkan bahwa dakwah tersebut berhasil. Selain itu, perubahan dalam sikap
sosial, seperti peningkatan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama, juga menjadi
indikator penting. Dengan demikian, keberhasilan dakwah dapat dilihat dari sejauh
mana ia mampu mempengaruhi perilaku individu dan menciptakan perubahan yang
positif dalam masyarakat.
Peningkatan pengetahuan agama di kalangan masyarakat juga merupakan
indikator penting dari keberhasilan dakwah. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi
masyarakat dalam kajian-kajian agama, seminar, dan pelatihan yang diadakan.
Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang cendekiawan Muslim, "Pendidikan dan
pemahaman agama yang baik adalah fondasi utama dalam membangun masyarakat
yang beradab dan berakhlak" (Azra, 2019). Dengan meningkatnya pengetahuan
agama, individu diharapkan dapat mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan
sehari-hari, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada masyarakat. Misalnya,
ketika masyarakat memahami nilai-nilai Islam tentang keadilan, toleransi, dan kasih
sayang, mereka akan lebih cenderung untuk menerapkannya dalam interaksi sosial.
Selain itu, peningkatan pengetahuan agama juga dapat mengurangi kesalahpahaman
dan konflik yang sering terjadi akibat ketidaktahuan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline