Lihat ke Halaman Asli

Arif Khunaifi

TERVERIFIKASI

santri abadi

Etika Politik ala Gus Ipul

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13367969801798468965

[caption id="attachment_180850" align="aligncenter" width="450" caption="Pakde Karwo dan Gus Ipul. Image:anshor.org"][/caption]

Beberapa waktu lalu pada saat membuka acara mukernas PKS di Surabaya, Gus Ipul – panggilan akrab Saifullah Yusuf – wakil Gubernur Jawa Timur menolak dengan terang-terangan jika dijagokan menjadi Gubernur Jawa Timur. Hal ini dia katakan untuk member pelajaran etika politik yang baik dalam pemerintahan.

[caption id="attachment_180852" align="alignright" width="400" caption="Image:tribunnews.com"]

13367972281612025379

[/caption]

“Selama Pak De Karwo masih mencalonkan diri sebagai gubernur saya tidak akan mencalonkan diri. Saya ingin menciptakan tatanan berpolitik yang baik kepada para politikus dan masyarakat.” Tandasnya di atas panggung disambut tepuk meriah.

Keputusan Gus Ipul yang dikenal ceplas-ceplos dan suka guyon itu menjadi pelajaran menarik bagi para politikus untuk mempunyai etika. Bagaimana tidak, ketika dua orang berbrengos ini dulu menjagokan diri sebagai Gubernur dan wakilnya dengan jargon (Karsa), mereka selalu rukun sampai sekarang. Bagaimana kemudian jika dirusak dengan pencalonan Gus Ipul untuk menjadi gubernur.

Dalam kesempatan itu Gus Ipul juga memuji keistiqomahan PKS dalam arti yang sesungguhnya. Bukan Istikomah yang artinya Istri Tiga Dikontrakkan Rumah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline