Lihat ke Halaman Asli

Islamisme Magis: Alusi atas Formalisme Beragama

Diperbarui: 20 Desember 2021   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image Cover (Sumber: Dok. Pribadi)

Fenomena formalisme  beragama kian mengemuka belakangan ini. Ditambah dengan arus konservatisme yang begitu kuat di tengah keberagamaan kita, terutama di masyarakat urban perkotaan.  Penghayatan terhadap keyakinan agama menjadi begitu tegang, rigid, dan garang.

Formalisme beragama ditandai sekurang-kurangnya dengan kemunculan kelompok takfiri-radikalis dan fanatis yang menghendaki ajaran keagamaan diterapkan sesuai dengan pemahaman kelompoknya. Fenomena ini menguat utamanya pasca reformasi dan pemilihan gubernur DKI Jakarta pada 2017 silam.

Di tengah arus konservatisme dan formalisme agama itu, Buku “Bukan Perawan Maria” (Bentang, 2021) Karya Feby Indirani ini muncul untuk menjawab ketegangan dan kemelut praktik beragama umat Islam di Indonesia, juga sebagai antitesis untuk berani mempertanyakan kembali cara menjalani kehidupan beragama dengan humor, satir, dan empati.

Buku kumpulan cerpen "Bukan Perawan Maria" Karya. Feby Indirani (Sumber: Dok. Pribadi)

Buku kumpulan cerpen ini memuat 19 cerita dengan ragam dan persoalan yang berbeda-beda. Semua cerita berasal dari akar tradisi Islam dan pengalaman kehidupan beragama. Penulis menjadikan fenomena religiositas dan spiritualitas umat beragama di Indonesia menjadi sumber kreativitas, latar dan kekuatan cerita.

Penulis bukan sekadar menuturkan dengan gaya bahasa yang ringkas, jujur, dan cair akan tetapi juga sekaligus memberi kritik, alusi/ sindiran terhadap fenomena formalisme beragama.

Pendekatan yang dilakukan oleh penulis sangat egaliter, inklusif, dan empati. Hal ini dapat kita lihat dalam beberapa cerita, di antaranya: “Baby Ingin Masuk Islam, Tanda Bekas Sujud (1) (2), dan Pertanyaan Malaikat. “

Setting dalam buku ini sangat terasa surealis. Dalam hal ini latar cerita tidak sepenuhnya nyata tetapi juga dekat dengan kenyataan. Dalam cerita tersebut dapat kita jumpai juga ragam fantasi-magical dari sisi magis iman, seperti: cara memersepsikan malaikat, iblis, setan, dosa, neraka, surga dan hal magis lainnya yang kita imani.

Arief Nur Rohman berpose dengan buku "Bukan Perawan Maria" (Sumber: Dok. Pribadi)

Alusi atas Formalisme Beragama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline