Lihat ke Halaman Asli

Ancaman Politik Identitas Menuju Tahun Politik 2024

Diperbarui: 6 Juni 2023   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dictio.id

Dalam era yang semakin kompleks ini, politik identitas telah menjadi topik yang semakin menarik dan relevan. Perjuangan kelompok-kelompok berdasarkan identitas yang berbeda, seperti etnis, agama, gender, orientasi seksual, dan karakteristik lainnya, telah memperoleh perhatian luas dalam dunia politik. 

Politik identitas mencerminkan upaya mereka untuk memperoleh pengakuan dan mempromosikan kepentingan mereka dengan mengadvokasi isu-isu yang terkait dengan identitas mereka. 

Dalam artikel ini, penulis akan membahas tentang politik identitas untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang politik identitas, dan bagaimana cara kita menyikapi nya.

Apa itu Politik Identitas?

Definisi terkait politik identitas tak lepas dari makna identitas itu sendiri. Dalam buku Sejarah Sosial Pendidikan Islam yang ditebitkan oleh Guepedia (2022), identitas adalah sebuah pengakuan terhadap seorang individu atau suatu kelompok tertentu yang menjadi satu kesatuan menyeluruh yang ditandai dengan masuk atau terlibat dalam satu kelompok atau golongan tertentu. 

Kesatuan yang ada dalam satu kelompok tersebut tidak terlepas dari adanya rasa persamaan yang didasari oleh sebuah identitas. Pada umumnya, identitas bisa terdiri dari berbagai macam bentuk dan jenis, seperti identitas suku, agama, gender, profesi, dan lain sebagainya.

Setelah mengetahui apa itu identitas, mari kita cari tahu apa yang dimaksud dengan politik identitas. Politik identitas sendiri merupakan penjabaran dari identitas politik yang dianut oleh warga negara berkaitan dengan arah politiknya. 

Politik identitas umumnya mengacu pada bagian dari politik di mana kelompok orang dengan identitas ras, agama, etnis, sosial atau budaya tertentu berusaha untuk mempromosikan kepentingan atau perhatian khusus mereka sendiri.

Alih-alih mengatur hanya di sekitar sistem kepercayaan, manifesto, atau afiliasi partai, Stanford Encyclopedia of Philosophy mengatakan, politik identitas "biasanya bertujuan untuk mengamankan kebebasan politik dari konstituen tertentu yang terpinggirkan dalam konteksnya yang lebih besar".

Dalam bidang ilmu sosial dan humaniora, politik identitas dimaknai sebagai kendaraan yang membawa aspirasi, tuntutan kepentingan politik dan ideologi politik. Ia menstimulasi bahkan menggerakkan aksi-aksi untuk meraih tujuan politik tertentu. Politik identitas mengkapitalisasi ras, suku bangsa, bahasa, adat, gender maupun agama sebagai mereknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline