Lihat ke Halaman Asli

Purbo Iriantono

Jalani inspirasi yang berjalan

Puisi | Bandung dan Seorang Penyair yang Menolak Nabi Pungkasan

Diperbarui: 23 Juni 2019   14:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kucoba tulis, ukiran air

lalu kubaca tetesan-tetesannya,

Yang dingin dan beku;

pastinya ini "tetesan sang air"!

Kucoba baca setetes...

"tiada kristal es, selain air..., dan aku utusan-Nya"

Cimahi (Kebun Kopi)...,

Matahari belum lagi penuh bersimuka,

tapi bulan masih menggantung, 

dan benderang sungguh!

Dingin dan kabut bersaing dengan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline