Lihat ke Halaman Asli

Ano suparno

Penulis Jalanan

Jejak JK di Tanah Pasthun

Diperbarui: 19 Agustus 2021   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Istimewa (Dokumentasi Tim Media JK) 

"Itulah dulu kenapa saya undang dua kali pimpinan Taliban ke Indonesia untuk melihat Islam bisa berkembang cara begini, dengan cara yang moderat,"

Sekelumit kutipan Jusuf Kalla sehari setelah Thaliban kembali berkuasa di Afghanistan dengan cara merebut distrik dari kampung ke kampung hingga akhirnya menduduki Kabul Ibu Kota Afhganistan.

Pada kalimat JK itu setidakknya  terdapat dua hal  yang tersirat. Afhganistan kekinian di mana proses pengambil alihan kekuasaan tak diwarnai kekerasan, keonaran dan pembunuhan. 

Setidaknya hal itu disaksikan sendiri oleh Mantan Dubes perempuan pertama Afghanistan, Roya Rahyani. "Harus dilihat apa yang akan dilakukan Taliban. Saat ini, berita bagusnya adalah, paling tidak di Kabul, mereka tidak melakukan kekejaman, mereka tidak membunuh orang, mereka tidak menyiksa atau memenjarakan orang,"

Roya  membandingkan dengan apa yang terjadi pada 1990an saat Taliban berkuasa.

Kedua adalah bagaimana JK mengurai apa yang telah ia lakukan dan pesan  Indonesia ketika delegasi Thaliban ke Jakarta pada tahun 2018 dan 2019. Meskipun kemudian, JK dibully oleh sekelompok orang sebab menerima kedatangan Thaliban yang dipimpin oleh  tokoh senior Thaliban Mullah Abdul Ghani Baradar. Kala itu beragam buly dialamatkan pada JK yang sedang menjabat sebagai Wakil Presiden.

Pertemuan antara JK dan Thaliban kata juru bicara Taliban, Zabinhulllah Mujahed untuk memperkuat relasi politik dan kerja sama antara Indonesia-Afghanistan di masa depan.

"Dalam perjalanan, pembicaraan akan berlangsung seputar relasi politik yang baik antara kedua negara, perdamaian, dan kerja sama di masa depan dengan Afghanistan," ungkap Mujahed melalui media sosialnya yang telah dikutip dari kantor berita Anadolu.

Bertolak dari pertemuan itulah melahirkan embrio perdamaian bagi kelompok Thaliban. Tentu saat mereka berdiskusi, JK telah menyampaikan pokok pokok pikiran tentang perdamaian. JK bahkan menggambarkan bagaimana Islam di Indonesia sambil mengajak para Thaliban itu keluar masuk pesantren. "Mereka kagum kita jalankan Islam secara baik. Tak perlu konservatif. Dia ngunjungin pesantren-pesantren" cerita JK.

Usai menerima delegasi Thaliban, JK dan tim bertolak ke Kabul Afghanistan. Tanpa pengawalan ketat dari dalam negeri, JK bersama delegasi Peace For The  World nya tiba di Kabul.  Masih kebayang vidio dari Jubir JK, Husian Abdullah yang sempat viral. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline