Lihat ke Halaman Asli

Anne Tobing

Proses Belajar

Rumah Nyaman, Keluarga Betah

Diperbarui: 25 Februari 2025   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluarga (Sumber: Pinterest)

Apakah aku betah berada di rumah? Pertanyaan ini mengajak kita untuk merenung. Jika ya, apa yang membuatku betah? Jika tidak, apa alasannya?

Di masyarakat urban, pada hari kerja, rumah lebih sering dihuni oleh lansia, asisten rumah tangga (ART), dan bayi. Ayah, ibu, serta anak-anak yang sudah bersekolah baru tiba di rumah pada malam hari. Kemacetan, jarak antara rumah dan tempat beraktivitas, serta kesibukan di luar menjadi faktor utama mengapa rumah baru ramai saat matahari terbenam. Namun, di akhir pekan pun, banyak rumah tetap sepi. Ayah dan ibu tidak bekerja, anak-anak tidak sekolah, tetapi mereka lebih memilih keluar, baik bersama keluarga maupun dengan teman masing-masing. Mumpung libur, mengapa tidak betah di rumah?

Definisi Rumah

Dalam bahasa Inggris, terdapat dua kata untuk rumah, yakni house dan home. Menurut Cambridge Dictionary, house merujuk pada bangunannya, sedangkan home memiliki makna yang lebih personal dan emosional, tempat seseorang merasa nyaman dan aman. Dalam artikel ini, kita akan berbicara tentang rumah dalam arti home.

Kriteria Rumah Nyaman

Saya teringat sebuah lagu dari band legend God Bless berjudul Rumah Kita. Sepenggal liriknya berbunyi:

Hanya bilik bambu tempat tinggal kita, 

Tanpa hiasan, tanpa lukisan, 

Beratap jerami, beralaskan tanah, 

Namun, semua ini punya kita. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline