Lihat ke Halaman Asli

Harmoni

Diperbarui: 7 Mei 2021   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Kala itu, terbesit keinginan untuk memadu-padankan suara yang ada, baik hasil campur tangan manusia atau lahir dari sentuhan jagat raya. 

Lalu dalam hitungan jam, segala aktivitas yang terdengar, aku rekam. Alunan semesta ini seringkali mampir. Tapi, kehadirannya seringkali dihiraukan. 

Di hari sebelumnya, tanpa sengaja pipiku menyentuh layar seluler tanda merekam perbincangan. Hal inipun baru aku ketahui ketika memeriksa beberapa rekaman suara yang biasa kulakukan di waktu luang. Ternyata, selingan percapakan itu melengkapi alunan melodi. Lewat petikan gitar dan pengejawantahan yang sekedar, aku meresapi. Coba dengarkan! manatau kamupun menikmati.

///

Jejak langkah bergerak cepat

Adapula segan melambat

Diawali adukan kopi ali

Lalu seruput yovian mengikuti

Kicau burung menjadi irama

Diselingi alunan gitar sekedarnya

Lagu asal pun diputar ulang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline