Lihat ke Halaman Asli

Menulis dari Hati dengan Hati-hati

Diperbarui: 15 Oktober 2017   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Shutterstock

Artikel alasan aku menulis ini tulisan karya aku yang banyak diberi rating oleh kompasianer. Tentu senang banget walaupun belum highlight. Alhamdulillah tulisan aku sudah 9 Highlight dari 28 tulisan. Semua tulisan aku itu karya asli aku dan itu menulis dari hati.

Di zaman era yang serba kekinian ini, menurutku banyak sekali orang-orang menulis. Orang-orang sekarang berpikir kritis. Sebut saja mereka netizen. Salah sedikit di komentar dan di kritik. 

Ada yang menulis status seperti menulis diary di sosial media. Tulisan status yang sangat panjang. Permasalahan yang dia punya ditulis dari masalah sepele sampai masalah besar juga ditulis. Bukan hanya masalah, tapi aib orang pun juga diceritakan. Dengan harapan orang tertarik apa yang ia tulis dan memperhatikan dirinya. 

Bayangin deh kalau kita upload apa yang kita tulis tiba-tiba ada yang tidak suka dan memberi kritik, itu mungkin akan membuat kita kesal dan benci sama tuh orang. 

Memang menulis itu bentuk mengekspresikan diri. Melihat dari beberapa macam tulisan yang aku lihat, dan banyak akibat dari menulis membuat aku menulis dari hati dengan hati-hati. 

Aku pernah membaca status aku yang sudah lama banget. isinya soal curhatan dan wishlist gitu. tiba-tiba aku merasa malu dan ketawain diri sendiri ternyata aku itu orang yang pernah mempermalukan diri sendiri. Walau pada saat itu aku tidak sadar dan tidak malu setelah update status .

Menulis dari hati, tapi tidak hati-hati karena menempatkan yang salah. Saking senangnya menulis dan tidak pernah membaca ulang hasil tulisannya sampai tidak tahu tujuan menulis untuk apa dan targetnya hanya untuk diri sendiri. 

Kebiasaan aku menulis apapun yang terjadi dalam kehidupan di lembaran diaryku.  Itu membuat aku belajar dewasa dan belajar melatih emosional. Dari diary lah aku belajar untuk bersabar jika mempunyai masalah pribadi dan tidak mempublikasikan lewat sosial media. Karena ini masalah ku, mereka tidak pantas tahu bahkan ikut campur. Dan aku menyadari jika aku menulis status tentang masalah pribadi, orang yang melihat status itu bisa berpikir "apakah dia tidak mempunyai teman? Sampai setiap hari,  setiap mempunyai masalah selalu curhat di sosial media, apakah dia bangga mempunyai masalah itu?". 

Pliss jangan lemah di mata orang-orang lain dengan status masalah itu. Tapi belajarlah cara menghadapi masalah. Cara curhat dengan menulis status di sosial media itu sama saja dengan curhat ke orang-orang yang tidak bisa menjaga rahasia. Itu percuma saja. 

Bukan hanya itu, ada yang menulis untuk merendahkan orang lain atau ada yang melakukan pencemaran nama baik. Aku salah satu korban sindiran teman aku lewat status. Bahkan aku di kasih tahu dari teman aku yang lain tentang sindiran itu buat aku. Rasanya yah pasti kecewa dan kesel, tapi aku tidak menanggapi dan cuek aja. Menurutku, bukan berarti dia menyindir ku, mungkin saja orang lain.

Ya banyak lagi sih permasalahan yang sering terjadi akibat menulis tidak dari hati dan tidak-tidak hati seperti menulis hoax, dan yang sudah disebutkan di atas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline