Lihat ke Halaman Asli

Skincare Mahal Pembawa Berkah

Diperbarui: 29 Desember 2019   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Halo, Sahabat!

Melihat dari judulnya, pasti kalian punya ketertarikan pada krim-krim kecantikan. Baik cewek atau cowok, skincare mungkin udah jadi kebutuhan tersendiri untuk kalian yang memang penyuka skincare (apasih gajelas hehe). Krim siang dan krim malam adalah secuil contoh dari skincare.

Nah, kali ini aku akan cerita tentang pengalaman seorang cewek yang terpaksa memakai krim dokter. Kenapa dia memakai krim itu? Terus kenapa juga musti terpaksa? Bukankah skincare seakan jadi kebutuhan primer bagi sebagian kaum hawa? Simak cerita berikut ini ya...

Alkisah, ada seorang cewek yang tiba-tiba mendapatkan banyak jerawat di wajahnya. Mati satu tumbuh seribu. Pengandaian tersebut sangat cocok disematkan pada jerawat si cewek.

Saking stresnya, dia sampai depresi dan menangis tiap malam agar bisa tidur. Terkadang, saat tidur pun ia masih menangis meratapi nasibnya.

Minggu demi minggu telah berganti, bulan demi bulan juga terus berganti. Ibu dan kakak si cewek itu menyaranan supaya dia berobat ke klinik kecantikan. Natasha dan Larissa adalah rekomendari dari sang kakak. Ibunya yang notabene kurang paham tentang klinik kecantikan pun menyerahkan keputusan terbaik ke anak-anaknya.

Si kakak menyarankan ke Larissa saja yang lebih terjangkau. Cewek itu ngga serta merta menurut. Dia searching tentang testimoni orang lain yang berlangganan di Larissa dan Natasha.

Tiba tiba, pusinglah si cewek itu. Dia pusing karena banyak testimoni negatif dan positif mengenai Larissa. Dia ketakutan jika dirinya ke Larissa dan menghabiskan biaya mahal, ngga cocok, dan jerawatnya bertambah parah. Arrrgh! Tapi dia juga tak mau terus terusan diserang pasukan jerawat yang menyebalkan itu. Akhirnya, si kakak merekomendasikan untuk ke dokter kulit yang jelas kemampuan dan kualitasnya.

Siang itu, si cewek dibawa ke praktik dokter kulit yang ada di daerahku. Habislah uang 90.000. 60.000 untuk sabun muka khusus dan 30.000 untuk konsultasi. Gila! Mahalnya! Pikir cewek itu. Baginya, 90.000 adalah mahal. Karena udah terlanjur, dia pun akhirnya memakai sabun muka itu dengan rutin.

Selang beberapa bulan, tak ada perubahan berarti. Jerawat tetap muncul satu per satu, bahkan yang ini lebih besar!

Aaaa malunya! Si cewek itu akhirnya beralih untuk berobat di dokter yang berbeda, yang cukup dikenal karena testimoni positif dari pasien.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline