Lihat ke Halaman Asli

Ki Suki

TERVERIFIKASI

Seorang yang suka menulis dan menggambar.

Mahasiswa PENS Hasilkan Solusi Smart Tol dengan Teknologi Beacon

Diperbarui: 26 Juni 2019   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

medium.com/@qurrotaa90

Kemacetan di gerbang tol masih menjadi permasalahan sistem infrastruktur transportasi di Indonesia. Dari mulai dengan sistem manual sampai sistem sistem gerbang tol otomatis yang ada sekarang masih saja menimbulkan permasalahan yang berujung pada kemacetan seperti kartu hanya bisa dibaca kalau ditempelkan ke mesin pembaca, kekurangan saldo sampai pada kartu yang jatuh. 

Melihat beberapa permasalahan tersebut, beberapa pihak melirik sistem gerbang tol berbasis Electronic Road Pricing (ERP) yang telah diterapkan di Singapura bisa menjadi solusi kemacetan di gerbang tol. Namun sayangnya, hasilnya sistem ERP ini masih memerlukan kajian lebih jauh untuk bisa diterapkan di Indonesia. 

Mahasiswa PENS yang tergabung sebagai salah satu tim yang didanai oleh BELMAWA RISTEKDIKTI melalui kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa untuk Karsa Cipta (PKM-KC) mengusulkan untuk membuat sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan di atas dengan membuat sebuah sistem yang disebut dengan Smart Gerbang Tol Otomatis Berbasis Beacon. Mereka adalah Rahadian Rayhan, Qurrota A'yun, dan Titis Jiyan F.F. Mereka memilih untuk menggunakan Beacon dengan pertimbangan sistem komunikasi yang digunakan adalah Low Energy Bluetooth. 

Sistem komunikasi ini  mempunyai jarak jangkau yang lebih luas, sehingga memungkinkan pengendara bisa terkoneksi dengan mesin pembaca tanpa harus menempelkan kartu. Terlebih lagi sistem ini menggunakan smartphone pengguna sebagai media dan aplikasi untuk menerima, melakukan transaksi keluar-masuk  tol, dan sekaligus transaksi pembayaran yang bisa dihubungkan dengan sistem pembayaran online yang ada saat ini.

Sistem Smart Tol ini memiliki komponen berupa mesin pembaca berbasis teknologi Beacon, sistem cloud pada basis datanya dan aplikasi pada smartphone. Mesin pembaca berbasis teknologi Beacon yang sudah digunakan mampu membaca sinyal secara dari smartphone sampai pada jarak 10m. 

Hal ini menjadi nilai tambah untuk dapat mengurangi kemacetan yang diakibatkan oleh kekurangan koneksi pada mesin pembaca di gerbang tolsaat ini. Sehingga pengguna yang lewat gerbang tol akan segera teridentifikasi dengan mudah, dan setelah mereka konfirmasi melalui aplikasi,segera akan membuka pintu tol. Sistem ini juga mengembangkan sistem database menggunakan Cloud. Hal ini seiring dengan kemajuan teknologi internet dalam era industri 4.0. Persoalan yang nanti akan berkembang adalah sistem keamanan data, meskipun saat ini beberapa sistem cloud sudah menawarkan sistem keamanan data yang sangat baik.

Sistem ini didukung juga dengan aplikasi smartphone. Adanya aplikasi ini memungkinkan koneksi dengan mesin pembaca akan lebih mudah, juga dalam melakukan konfirmasi transaksi baik konfirmasi untuk masuk tol dan konfirmasi pembayaran saat keluar tol. Juga, sistem pembayaran bisa dilakukan secara online dengan bekerjasama dengan pihak perbankan atau perusahaan fintech ada saat ini seperti sistem pembayaran dengan Ovo dan Gopay. Kemudahan ini akan dapat membantu pengguna agar tidak berlama-lama di gerbang tol.

Sistem ini diharapkan dapat dikembangkan dan diterapkan dengan pengembang infrastruktur, pemerintah dan perusahaan keuangan sebagai sistem gerbang tol yang dapat mengurangi kemacetan sebagai dampak dari sistem koneksi dan pembayaran dengan kartu tol yang ada saat ini. Bahkan bisa memungkinkan menjadi sistem ERP yang menjadi bagian dari pertumbuhan transportasi yang ada saat ini. Begitu kata Rahardian Rayhan saat ditanya apa yang diharapkan dengan dibuatnya sistem ini. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline