Lihat ke Halaman Asli

Standar Kerja Rendah Video Pemerintah

Diperbarui: 21 Mei 2020   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Twitter @KemnakerRI

Saya gak habis pikir, harus melihat dari sudut pandang mana agar video layanan masyarakat ini dapat diberi nilai baik? Satu-satunya alasan positif yang bisa saya bayangkan adalah video ini memang mengincar pergujingan masyarakat sehingga sengaja dibuat nyeleneh. Nyelenehnya di bagian mana? Ya itu kombinasi editing video yang tidak serius dan aktris pengisi video yang gak memadai.

Tapi kalau saya pribadi menganggap ini adalah contoh nyata bahwa negara kita tidak serius. Tidak punya standar kerja. Atau apalah itu istilahnya.

Menurut saya, ada tiga pihak yang mesti bertanggung jawab, yaitu pihak produser, pihak pembuat video, dan yang ketiga adalah pemerintah.

1) Produser jelas tanggung jawabnya paling besar. Dia yang menentukan proses produksiya, mengawasi jalan pembuatan video, kemudian menyetujui hasilnya.

Kenapa Iklan layanan masyarakat ini harus banget disii oleh menteri? Bagaimana cara menentukan menteri-menteri mana saja yang mengisi suara?

Sebagai perbandingan, saya pernah bikin video semacam ini. Bernyanyi dari rumah masing-masing, kemudian digabungkan. Ini teman-teman alumni SMA menyanyikan lagu mars sekolah.

Saat itu saya meminta rekomendasi ke perwakilan angkatan, siapa saja teman-teman angkatannya yang bisa bernyanyi. Setelah mendapatkan nama, kemudian saya hubungi satu per satu. Ada yang berkenan mengisi suara, ada yang tidak berkenan, dan ada juga yang bahkan tidak menanggapi.

Dari yang tidak berkenan ikutan, ada yang alesannya tidak pede, ada juga yang beralasan tidak bisa bernyanyi, ada yang tidak sempat karena sedang sibuk, dll. Sementara dari suara yang terkumpul, saya seleksi lagi best part masing-masing vokalis.

Kenapa harus diseleksi lagi best part-nya? Karena teman-teman saya bukan penyanyi, jadi pasti ada bagian yang fals. Dan karena saya ingin videonya nanti layak dinikmati, saya ambil bagian yang merdu-merdu aja.

Dalam hal video layanan pemerintah ini, entahh bagaimana kerangka berpikirnya. Apakah memang sengaja setiap menteri wajib menyanyikan dari awal sampai akhir? Atau hanya diambil bagian terbaiknya saja. Lalu yang jadi pertanyaan, bagaimana kalau ternyata, dari keselurahan menteri yang tampil, suarannya tidak ada satu pun  yang layak didengar untuk dijadikan iklan layanan masyarakat?

Ya harusnya produser memutuskan untuk membatalkan project ini saja. Daripda malu. Terkecuali kalau gak tau malu sih. Entah siapa yang harusnya paling malu. Pihak produser yang memimpin dan mengawasi pembuatan video dari awal sampai akhir atau aktris pengisi video?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline