Lihat ke Halaman Asli

Angga ArizkyLindu

Angga Arizky Lindu Aji Pratama

Analisis Kebangkrutan Dapat Diterapkan pada UMKM Guna Meningkatkan Pengembangan Usaha

Diperbarui: 3 Desember 2019   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kebangkrutan merupakan hal yang sangat dihindari dalam dunia perbisnisan. Baik dari perusahaan kecil maupun perusahaan besar, bahkan orang yang berjualan secara musiman pun menghindari terjadinya kebangkrutan. Akan tetapi ketika kita menekuni dunia perbisnisan, maka harus siap dalam menghadapi semua konsekuensinya, termasuk kebangkrutan yang mungkin terjadi pada usaha yang kita jalani.

Dengan demikian kebangkrutan tidak hanya menyasar pada bisnis tingkat besar saja, akan tetapi dapat terjadi pada bisnis ditingkat menengah maupun kebawah. Termasuk UMKM juga dapat mengalami kebangkrutan apabila tidak dimanajemen dengan baik harta dan hutang yang dimiliki oleh usaha tersebut.

Kebangkrutan sendiri menurut Lesmana (2003:174) adalah ketidakpastian mengenai kemampuan atas suatu perusahaan untuk melanjutkan kegiatan operasinya jika kondisi keuangan yang dimiliki mengalami penurunan. Menurut undang-undang No.4 tahun 1998 tentang kepailitan, menyatakan bahwa kebangkrutan sebagai suatu situasi yang dinyatakan pailit oleh keputusan pengadilan. 

Kebangkrutan tidak terjadi begitu saja, terdapat faktor internal dan eksternal yang mampu mempengaruhi suatu perusahaan untuk mengalami kebangkrutan.

Faktor internal:

  1. Manajemen yang buruk, bagaimana seorang pemilik/manajer meangatur segala aset dan hutang yang dimiliki, pengaturan yang buruk dapat menyebabkan keabgkrutan.

  2. Keseimbangan modal dan hutang, ketika tidak terjadinya keseimbangan antara modal dan hutang serta cenderung lebih banyak hutangnya apat menimbulkan kebangkrutan.

  3. Moral hazard, merupakan masalah moral yang dimiliki oleh pemilik maupun pekerja sehingga berpengaruh terhadap kinerja sehingga mengganggu berjalannya suatu usaha.

Faktor eksternal:

  1. Perubahan keinginan, kondisi dimana keinginan pasar mulai berubah dan perusahaan tidakmampu dalam mengikuti perubahan tersebut.

  2. Bahan baku, bahan baku yang meningkat dapat meningkatkan biaya input, jika perusahaan tidakmampu maka akan terjadi kebangkrutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline