Lihat ke Halaman Asli

Andriyan Suksmono

Dosen dan Peneliti

Menyambut Era Informasi Kuantum

Diperbarui: 16 Februari 2020   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustasi kuantum (ktsimage) via Kompas.com

Kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari informasi. Kebutuhan untuk berkirim, menyimpan, dan mengolah informasi melahirkan berbagai macam teknologi. 

Komputer dibuat untuk mempercepat pengolahan informasi. Media perekam data, seperti hard-disk, CD-ROM, atau flash disk, berguna sebagai alat penyimpan.

Perangkat telekomunikasi seperti smartphone, televisi, dan radio, berguna untuk mengirimkan informasi ke dari satu tempat ke tempat lain yang berjauhan.

Perkembangan Teknologi Informasi
Sebagai alat pengolah informasi, komputer dapat membantu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi manusia; misalnya dalam perhitungan keuangan, merancang gedung, mencari jarak terpendek dalam transportasi maupun telekomunikasi.

Seiring berkembangnya teknologi, kemampuan yang dimiliki oleh komputer semakin meningkat, yang juga seiring dengan tuntutan kebutuhan pengolahan data yang semakin besar, masalah yang semakin beragam, dan perhitungan yang semakin rumit.

Pertumbuhan kemampuan komputer dapat dilihat dari semakin tingginya jumlah perhitungan (per detik) yang mampu ditangani oleh suatu prosesor, sehingga dikenal istilah FLOPS (Floating Point Instruction Per Second). Karena prosesor merupakan susunan dari transistor, pertumbuhan kemampuan komputer juga berkaitan erat dengan peningkatan kepadatan transistor per satuan luas yang mengikuti hukum Moore.

Meskipun demikian, segala macam komputer yang ada saat ini memiliki kesamaan dalam cara melakukan perhitungan dan dapat dimodelkan sebagai mesin Turing. Istilah ini diambil dari nama matematikawan Inggris Alan Turing yang membuat model umum sistem pengolahan informasi. 

Tingkat kesulitan suatu masalah dapat diukur dengan besarnya sumberdaya komputasi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut. Lebih tepatnya lagi, dapat dilihat dari pertumbuhan sumber daya yang dibutuhkan seiring dengan besarnya ukuran masukan dari masalah, hal ini dikenal sebagai (laju pertumbuhan) kompleksitas.

Kompleksitas memiliki beberapa tingkatan, yang jika diurutkan dari yang terendah hingga tertinggi, adalah: konstan, logaritmik, linier, polinomial, eksponensial, dan faktorial.

Berdasarkan tingkat kompleksitas ini, suatu masalah dapat digolongkan sebagai masalah yang mudah dipecahkan (tractable) dengan tingkat kompleksitas konstan hingga polinomial, dan masalah yang sulit dipecahkan (hard problems) jika tingkatannya eksponensial atau lebih tinggi. 

Pencarian (linier) suatu object, misalnya bilangan, tertentu dari sekumpulan N buah bilangan, dalam kondisi terburuk jika yang dicari tidak ada, akan memerlukan jumlah langkah sebanyak N.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline