Lihat ke Halaman Asli

Pergi untuk Kembali

Diperbarui: 18 Januari 2021   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dibalik semua ini (www.mindful-muslimah.com)

Kamis, 12 Juli 2019
Sore itu, tepat setelah ujian kelulusan telah usai.
Aku berjalan dilorong sepi menuju kantin. Tampak dari jauh, teman menghampiriku. Ditepuk bahuku olehnya sembari berkata "bro, nanti habis isya kosong kan, ayo kita ngaji bareng, diajak temen sekelas".
"Insyaallah bisa" kataku.
"Ok, nanti tak kabarin" katanya.
Setelah pertemuan singkat itu, aku pergi menuju kantin, sedangkan temanku pulang.

Pukul 19.15, setelah isya.
Aku pergi kerumah temanku untuk menunggu teman lain. Setelah sampai disana, sudah ada beberapa anak sedang menunggu sembari mengobrol.

Setelah beberapa saat, perhatianku teralihkan oleh seorang perempuan berhijab hitam panjang yang sedang membaca al quran. Dia adalah temanku di ekstra sekolah. Seorang yang begitu aku cintai, perempuan yang sangat lembut dengan anak - anak, keras bila disentuh yang bukan mahramnya.  Dalam beberapa saat, aku merasa sedikit canggung bila berhadapan dengannya, begitu pun sebaliknya.

Pukul 20.00
Kita berangkat bersama menggunakan motor menuju masjid tempat pengajian. Perjalanan memakan waktu hampir 1 jam. Sesampai disana, kita memulai ngaji bersama membaca al Quran dan tahlil. Suasana tampak begitu khusyu.

Kulihat dari kejauhan, dia sedang memimpin doa. Sesak kulihatnya.
Setelah mengaji, kita berjalan berkeliling masjid untuk sekedar melihat - lihat. Tanpa kusadari, aku tertinggal jauh oleh teman - temanku. Ternyata dia berjalan dibelakangku sendirian.

Setelah beberapa langkah berjalan, akupun berhenti, dan dia melewatiku begitu saja.

"Tunggu, aku ingin bicara sesuatu padamu"
Dia pun berhenti dan berkata "apa?", namun tidak berbalik kearahku.

Aku berjalan menuju dia. Perasaanku  begitu campur aduk, setelah sampai depannya pun aku merasa canggung. Namun ku coba tenangkan pikiran. Akupun berkata padanya, " sudah lama ya kita bertemenan. Nggak kerasa kita sudah lulus aja"

"Cuma mau bilang itu?" katanya

Diapun pergi berlalu meninggalkanku, belum jauh dia melangkah.
"Tidak, bukan cuma itu, ini tentang perasaan".
Perkataanku menghentikannya, dia berbalik kearahku dengan wajah agak bingung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline