Lihat ke Halaman Asli

Andre Vincent Wenas

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

The Good, The Bad and The Ugly from Klaten

Diperbarui: 30 April 2020   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

'The Good, The Bad and The Ugly', itu judul film koboy lawas yang diproduksi tahun 1966. Dibintangi Clint Eastwood, Lee Van Cleef dan Eli Wallach. Sebuah film 'spaghetti western' racikan sutradara Sergio Leone ini meraih sukses besar dan jadi karya sinematografi legendaris.

Itu cuma paragraf pembuka saja, untuk mengantar figur metafora Koboy Surabaya (The Good), Koboy Betawi (The Bad) dan Koboy Klaten (The Ugly) masuk ke panggung cerita, the wild-wild east.

Dua koboy pertama udah clear dong ya. 'The Good' from Surabaya itu kondang dengan sepak terjangnya yang kerap mengundang decak kagum. Sementara si 'The Bad' ini juga notorious (kondang keburukannya) lantaran keseringan membuat getaran over-dosis ala dildo-vibrator, konyol dan jorok.

Kali ini kita mau ngobrolin figur 'The Ugly' (si konyol) dari Klaten yang lagi jadi trending topik.

Kata 'ugly' itu dalam kamusnya sepadan atau terasosiasi dengan istilah lain seperti: unpleasant or repulsive, especially in appearance, unattractive, ill-favored, hideous, unlovely, displeasing, horrible, awful, ghastly, gruesome, grisly, unpleasant, foul, nasty, disgusting, monstrous, reptilian, dst.

Untuk gampangnya kita pakai saja istilah konyol plus -- kata orang Klaten -- 'njiji'i (alias menjijikan lahir batin).

Gara-gara ulahnya melabel bantuan hand-sanitizer dari Kemensos  dengan stiker foto dirinya. Netizen van Klaten yang juga super kritis mengelupas stiker si Ugly dan mendapati label aslinya yang ternyata bantuan dari Kemensos. Rupanya ulah tukang sabot sambil narsis model begini bukan sekali ini saja dilakukan oleh Koboy Srinuk (nama alias Si Konyol).

Kasus meng-klaim bantuan hand-sanitizer ini sebagai kontribusi pribadinya rupanya jadi puncak rasa eneg warga Klaten. Selama ini mereka sudah pusing lantaran keseringan dipaksa melihat foto narsis si Ugly yang merajalela di seantero Klaten. Dimana saja, kapan saja, foto si dia muncul lagi.

Ibaratnya seperti minum teh dengan dosis gula tiga perempat gelas. Duh...giung! Habis minum mata bisa berkunang-kunang disambung dengan risiko kencing manis, diabetes-srinukiensis.

Maka demi mememuntahkan ke-eneg-an itu, supaya ada keseimbangan metabolisme tubuh sosial, warganet Klaten pun membuat berbagai meme satire bertagar #BupatiKlatenMemalukan. Dan jadi viral ke seluruh negeri.

Tapi masih adakah rasa malu? ...malu aku malu... ternyata tidak ada. Mengomentari semua itu, Srinuk hanya berceloteh enteng, "Saya kan kepala daerah, wajar memakai foto saya, ya masak memakai foto kera."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline