Lihat ke Halaman Asli

FIRITRI

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Racun, Keracunan, dan Meracuni

Diperbarui: 22 Januari 2020   06:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kemarin saya hampir tidak bisa beraktifitas seharian karena keracunan makanan. Kebetulan saya ini kadang eman kalau mau buang makanan.

Sepulang dari kegiatan menerima tamu dari PKK propinsi saja sengaja pulang istirahat sebentar.

Seperti biasa , pertama yang saya tujuh tentu saja kulkas untuk minum atau sedikit cemilan. Saya lihat ada telur asin yang sudah teriris. Spontan saya comot saya tanpa ba bi bu , eh tapi kok berasa aneh ya . Baunya seperti agak busuk dan menyengat. Langsung saya buang , tapi sedikit yang dimulut terlanjut tertelan hehehe.

Saya lanjutkan tidur siang sebentar sebelum kembali melanjutkan pekerjaan. Masalah timbul setelah saya bangun tidur. Kepala berasa berat dan sakit seperti kena pukul balok segede gaban. Perut mual dan mules di barengi demam badan yang mulai memanas.

Sepertinya berasa diare dan vertigo jadi satu. Dunia berasa melayang dan berputar.

Tanpa pikir panjang saya minta keponakan beli degan ijo untuk saya minum air nya. Orang dulu kalau ada yang salah makan atau keracunan pasti mencari degan ijo.

Tidak cukup itu saya googling sambil menahan rasa sakit untuk mencari solusi orang keracunan. Saya simpulkan kalu ada beberapa yang bisa jadi alterntif pertama. Minum susu plain dan minum norit yang berbahan karbon aktif. Yang saya tahu karbon aktif akan menyerap racun-racun yang menyebar di usus.

Semua saya beli dan saya minum sambil berharap sakit mulai mereda. Pukul 9 malam saya mulai muntah dan berkali kali ke belakang . Syukurlah rasa sakit di kepala mulai berkurang , tapi mules dan demam masih terasa. Setidaknya saya bisa tidur malam itu.

Esok hari saya bangun agak kesiangan dengan keadaan masih sedikit demam dan keringat dingin. Saya tetap mencoba beraktifitas karena harus memenuhi beberapa tugas.

Akhirnya saya harus menemui teman kebetulan mantri kesehatan minta obat. Pulang saya di bekali beberapa obat n sirup untuk saya minum sesampai dari rumah.

Syukurlah keadaan sudah membaik dan saya bisa tidur tanpa keringat dingin lagi .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline