Lihat ke Halaman Asli

FIRITRI

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Lari 88 KM Pahlawan Kini Pahlawan Esok

Diperbarui: 10 November 2019   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

dokpri

dokpri

dokpri

Kegiatan ini sudah dilakukan 5-7 November 2019 lalu, tapi saya sengaja memposting saat hari Pahlawan agar masyarakat tahu bahwa pahlawan modern adalah orang yang merawat lingkungan dengan cara sadar diri untuk bijaksana dengan sampah yang dihasilkannya.Lari 88 km Anti sampah ini diselenggarakan oleh perkumpulan Aliansi Air. Perkumpulan yang terdiri dari lembaga Swasta, Pemerintah dan Masyarakat. Perkumpulan pertama di dunia yang mengumpulkan tiga elemen tadi. Aliansi Air bertekad untuk melakukan konservasi air di Mojokerto dan sekitarnya karena berdasar data PBB jikalau 2025 Bumi Majapahit ini akan kesulitan air.

Program yang sudah dijalankan sejak 2017 ini akhirnya sampai pada pencapaian 2019 yang harus melakukan syi'ar efektif ke masyarakat.

Syiar efektif ini dengan lari 88km menyusuri sungai Cumpleng. Sungai yang mengalir dari Pacet menuju Kutorejo, Mojosari, Pungging hingga Krembung Sidoarjo menuju kali Sadar.

Dengan berlari menyusuri sungai ini Masyarakat tahu Bagaimana susahnya merawat satu sungai saja. Aliansi Air dalam kegiatan ini didukung penuh oleh PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk sebuah perusahaan minuman yang memang berkomitmen dalam pelestarian air.

Karyawan PT Multi Bintang Indonesia berlari bergantian sejauh 8,8 km hingga finish di kilometer ke-88 di Kompleks Industri Minuman ini. Yang lari biarlah berlari sambil menyusuri sungai dan dilihat warga.

Warga yang melihat kegiatan aneh ini pasti dapat mengetahui jika sampah jangan sampai dibuang di sungai. Karena saat ini kesadaran warga masih kurang sehingga masih banyak sampah dibuang di sungai. Aliansi Air untuk mendampingi pelari mengadakan kegiatan pendidikan lingkungan di sekolah yang dilewati pelari, workshop anti sampah di sungai pada PPLH Seloliman Trawas.

Pertanian memanfaatkan sungai yang didatangi ketua tim Penggerak PKK Kab Mojokerto Ibu Yayuk Pung Kasiadi, Pembersihan sungai di beberapa titik hingga pemasangan perangkap sampah dari bambu.

Khusus untuk perangkap sampah dari bambu dilakukan karena masalah efektifitas. Jangka panjang untuk mengurangi sampah di sungai memang pendidikan. Tetapi saat ini sampah harus dikurangi dulu dengan kesadaran masyarakat yang belum bagus.

Sampah akan terkumpul pada satu titik yaitu perangkap karena mengikuti aliran air, dengan demikian sampah mudah diambil secara manual. Sedangkan digunakan bambu karena bahan mudah didapat serta ramah lingkungan.

Dengan demikian kegiatan efektif ini akan mengubah perilaku masyarakat di kemudian hari. Jadi, inilah pahlawan masa kini...Pahlawan Esok Hari.

Saya habis jatuh sih, belum pulih jadi tidak bisa ikut acara ini. Hanya saat finish saja berfoto dengan keponakan saya yang kerja di PT Multi Bintang Indonesia. Ikut meramaikan saja sudah membuat hati bangga apalagi turut serta dalam acara ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline