Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Peneliti Bahasa dan Budaya

Aku Berguru pada Batu

Diperbarui: 3 April 2023   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku kaji batu yang ada dalam tubuhku yang kau sebut membatu, 

yah pernah sesekali terasa atau bahkan setiap kau memanggilku batu. 

Entah pada bagian mana lagi ia tetap membatu, 

padahal stalaktik dan stalakmit tak lagi tumbuh pada tubuhku yang sudah rapuh.

Batu adalah tanah dan air yang membatu, mengukir purba mencipta telaga disebut sejarah
 di taman di bukit-bukit yang kau sebut batu bersejarah telah tumbuh 4000 tahun lalu hidup rukun hingga hari ini. 

hanya kau saja yang tak rela memeluknya dengan erat.

kau hanya senang melihat orang senang hingga sebagian tak lagi jadi batu. 

berkotak kotak, berkeping-keping lalu jadi kepingan yang elok.bahkan sebagian lagi jadi abu, 

di sini jadi berdebu di penghujan atau kemarau

padahal batu-batu dari tanah, air dan kasih maka jadilah batu, 

ia memeluk hujan, dingin, panas, debu debu kota

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline