Lihat ke Halaman Asli

Cerpen : Pertengkaran Saudara : Aku Gak Akan Rebutan Boneka Lagi!, Inilah Tahapan Alurnya

Diperbarui: 2 September 2025   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hiks..."

Isak tangisku memenuhi kamar. Aku duduk memeluk tubuh kecilku, tersembunyi di balik pintu. Semua orang di rumah sedang pergi. Aku menangis sendirian, menyesal dengan apa yang telah aku perbuat.

Tapi... sebelum kamu menghakimi aku, biar aku ceritakan dari awal. Ini adalah pengalaman masa kecilku---yang masih aku sesali sampai sekarang.

Kamis pagi. Matahari menyelinap lewat jendela, menyinari rambutku yang berantakan seperti singa. Setelah dimandikan Mama dan sarapan, aku mulai bermain. Hari itu sepupuku, Razqa, sedang liburan di rumahku. Kami seumuran, hanya selisih satu tahun.

Aku baru saja mendapat boneka dari anak pengasuhku. Lucu sekali. Aku menyayanginya seperti harta karun.

Rumah sedang ramai. Papa libur kerja, Om dan Tante bersantai, Nenek sibuk memasak. Hanya Mama yang bekerja hari itu. Aku dan Razqa main di lantai dua---ruang bermainku dan adikku, yang penuh mainan cewek.

Awalnya kami akur. Tapi seperti biasa, rasa bosan datang, dan kami mulai ribut karena... bonekaku. Lagi.

"Aca mau main ini!" Razqa menarik kakinya.

"Enggak boleh! Ini punyaku!" Aku memegang kepalanya erat.

Adu tarik-tarikan dimulai. Nenek sampai datang melerai dan bilang, "Aca, main sama mainan cowok aja ya."

Tapi... mainan cowok gak ada. Semua mainan di rumah itu milikku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline