Lihat ke Halaman Asli

Andi Baso Amirul Haq

Secretary General

1 Juni Bukan sekedar Refleksi

Diperbarui: 1 Juni 2018   03:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ir. Soekarno/www.gettyimages.com

Pidato Bung Karno di hadapan paduka yang mulia pimpinan sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai pada tanggal 1 Juni 1945 memberikan suatu pemikiran dasar tentang, "Apa  dasarnya Indonesia merdeka?" Hasil pidato itu diberikanlah nama "Panca  Sila."

"Tuan-tuan yang terhormat! Lihatlah di dalam sejarah dunia,  lihatlah kepada perjalanan dunia itu. Banyak sekali negara-negara yang  merdeka, tetapi bandingkanlah kemerdekaan negara-negara itu satu sama  lain! Samakah isinya, samakah derajatnya negara-negara yang merdeka itu?  Jermania merdeka, Saudi Arabia merdeka, Iran merdeka, Tiongkok merdeka,  Nippon merdeka, Amerika merdeka, Inggris merdeka, Rusia merdeka, Mesir  merdeka. Namanya semuanya merdeka, tetapi bandingkanlah isinya!"

Bung  Karno juga mengatakan."Alangkah berbedanya isi itu! Jikalau kita  berkata: Sebelum Negara merdeka, maka harus lebih dahulu ini selesai,  itu selesai, itu selesai, sampai njelimet!, maka saya bertanya kepada  tuan-tuan sekalian kenapa Saudi Arabia merdeka, padahal 80% dari  rakyatnya terdiri kaum Badui, yang sama sekali tidak mengerti hal ini  atau itu.

Bacalah buku Armstrong yang menceriterakan tentang Ibn  Saud! Disitu ternyata, bahwa tatkala Ibn Saud mendirikan pemerintahan  Saudi Arabia, rakyat Arabia sebagian besar belum mengetahui bahwa  otomobil perlu minum bensin. Pada suatu hari otomobil Ibn Saud dikasih  makan gandum oleh orang-orang Badui di Saudi Arabia itu!! Toch Saudi  Arabia merdeka! "

"Ibn Saud mengadakan satu negara di dalam satu  malam, - in one night only! -, kata Armstrong di dalam kitabnya. Ibn  Saud mendirikan Saudi Arabia merdeka di satu malam sesudah ia masuk kota  Riyadh dengan 6 orang! Sesudah "jembatan" itu diletakkan oleh Ibn Saud,  maka di seberang jembatan, artinya kemudian dari pada itu, Ibn Saud  barulah memperbaiki masyarakat Saudi Arabia. Orang tidak dapat membaca  diwajibkan belajar membaca, orang yang tadinya bergelandangan sebagai  nomade yaitu orang Badui, diberi pelajaran oleh Ibn Saud jangan  bergelandangan, dikasih tempat untuk bercocok-tanam. Nomade dirubah oleh  Ibn Saud menjadi Abdul Aziz bin Saud," tambah Bung Karno.

Setiap  tanggal 1 Juni, Bangsa Indonesia sudah seharusnya tidak hanya  memperingati 1 Juni sebagai Hari lahirnya Pancasila saja tetapi juga  Bangsa Indonesia setiap tanggal 1 Juni harus memperingatinya dengan  melakukan sebuah evaluasi yang kongkrit menyoal "Apakah Pancasila sudah  dilaksanakan secara Real dengan benar dan baik sebagai Dasarnya?"

1  Juni sebagai Hari Lahirnya Pancasila merupakan kebenaran atas lintasan  kebenaran perjalanan sejarah Bangsa Indonesia yang bersifat pasti,  tetap, dan diterima secara objektif kebenarannya oleh seluruh Bangsa  Indonesia.

Adapun 1 Juni sebagai hari ditetapkannya Pancasila  sebagai Dasar Indonesia Merdeka adalah merupakan bagian dari Lintasan  Kebenaran Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia yang membutuhkan  penjelasan secara keilmuan yang lebih dalam dan rinci dengan mengacu dan  berpijak kepada kebenaran lintasan perjalanan sejarah Bangsanya  (JASMERAH).

Sebaiknya jangan sekali-kali menggunakan kebenaran  lintasan sejarah Bangsa-Bangsa lain di dunia, yang telah melahirkan  fahaman /isme-isme yang 'mereka' anut, untuk menjelaskan Pancasila  sebagai Dasar Indonesia Merdeka.

Berdasarkan Lintasan Kebenaran  Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia, Pancasila yang telah ditetapkan  sebagai Dasarnya Indonesia Merdeka harus menjadi Sifat Bangsa Indonesia  dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga, Pancasila  akan menjadi sumber dari segala sumber hukum untuk mencapai Keadilan  Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Disinilah Pancasila akan  menjadi Falsafah Bangsa Indonesia karena Pancasila adalah Keyakinan  Standar Bangsa Indonesia di dalam membangun kehidupan berbangsa dan  bernegara. Oleh karena itu, Pancasila akan menjadi tuntunan bagaimana  seharusnya Sikap Keberpihakan Bangsa Indonesia di dalam menjalani  kehidupan berbangsa dan bernegara hingga terbangunnya suatu tatanan  sistem NKRI yang unique sebagai Negara Kebangsaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline