Lihat ke Halaman Asli

Ananda Fadhya

Mahasiswi Antropologi

100 Finalis Sekolah Duta Maritim Indonesia (SDMI) ASPEKSINDO Sosialisasikan KTR di CFD Monas

Diperbarui: 15 Agustus 2023   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Penulis

Jakarta -- Minggu, 13 Agustus 2023. Salah satu kegiatan tahunan Asosiasi Pemerintah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO), yaitu Sekolah Duta Maritim Indonesia (SDMI) kembali digelar sejak 11 Agustus 2023. 100 putra -- putri terbaik, kebanggaan kabupaten/kota kepulauan dan pesisir seluruh Indonesia menjadi finalis dalam kegiatan ini. Pada hari ketiga karantina, para finalis melaksanakan sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang didukung oleh adanya replika rokok sepanjang 36 meter.

Dikutip dari website Dinkes Jawa Timur, Kawasan Tanpa Rokok (KTR) merupakan ruang atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau mempromosikan produk tembakau. Kawasan Tanpa Rokok ditetapkan sebagai upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok.

Dokumentasi Penulis

Perlu diketahui bersama bahwa KTR saat ini masih sangat jarang ditemui, terutama di daerah-daerah kabupaten/kota. Tentu, kita harus menaruh perhatian lebih untuk ini karena pada dasarnya dampak negatif rokok adalah nyata dan terbukti dapat merusak lingkungan.

Para finalis SDMI berusaha dan berjuang untuk menyuarakan mosi setuju terhadap penerapan KTR di setiap daerah-daerah wisata, khususnya wisata Bahari, yang ada di seluruh Indonesia. Saat sosialisasi di car free day Monumen Nasional hingga Sarinah, para pengunjung Monas dapat memberikan tanda tangan sebagai tanda persetujuan mereka terhadap KTR.

Dokumentasi Penulis

Ananda Awalia Nurfadhya, finalis SDMI delegasi Polewali Mandar, Sulawesi Barat mengungkapkan harapannya setelah adanya aksi sosialisasi KTR ini, "Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat yang mungkin perokok aktif, agar mereka meminimalisir rokoknya dan memperhatikan tempat-tempat yang mereka kunjungi untuk tidak merokok secara bebas. Terutama di tempat-tempat wisata Bahari karena itu sangat berdampak terhadap ekosistem laut." Jelasnya.

Jika KTR dapat diterapkan dengan baik di setiap daerah di seluruh Indonesia dan perokok aktif perlahan mulai menurun, tentu hal ini juga akan ampuh untuk mengurangi risiko stunting. Adapun manfaat dari KTR adalah masyarakat dapat menghirup udara yang lebih segar dan menciptakan lingkungan yang nyaman, serta berdampak positif bagi kesehatan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline