Lihat ke Halaman Asli

Nuri Andrita

DATA ANALYST di startup Edtech Company

Santet Pemikat Suami Orang

Diperbarui: 22 Juli 2025   16:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Aku seorang anak kecil yang di didik keras oleh orang tuaku.Namaku Dina,adikku Rina dan Emir.Setelah perceraian kedua orang tua ku ,aku tinggal bersama ibu dan dua saudaraku di Kampung,di Kabupaten Sidoarjo tepatnya di desa pelosok Deket kabupaten Mojokerto.

Setiap hari aku menyaksikan ibuku seorang diri membesarkan anak anaknya.Entah kenapa Bapak setelah belasan tahun menikah dengan ibuku bisa terpengaruh oleh rayuan Maut seorang Wanita penghibur.

Tidak betah dengan kelakuan Bapak ,aku menyuruh ibuku berpisah dengan bapak Karena Aku kasihan dengan ibuku yang mendapatkan perilaku buruk dari Bapak.

Sudah tiga tahun kami tinggal berempat di sebuah rumah yang tak layak huni.

Aku dengan sadar kehidupan ini harus berubah dan aku sebagai Kakak tertua merantau ke Jakarta.Di Jakarta aku bekerja sebagai asisten Rumah tangga di Sebuah Keluarga yang sangat kaya raya, Seorang suami atau majikan ku adalah orang yang sangat baik begitu juga dengan ibunya.Namun,karena kesibukan menantu dan anaknya sendiri yang sebagai pengusaha Rotan tidak bisa menemaninya di usianya yang senja.

Aku selalu menghibur nyonya besar di Keluarga itu dan alhasil anak lelakinya suatu hari melihat dan mendapati diriku yang sedang merawat ibunya dan merasa terharu.Akhirnya dengan kedekatan kamipun menjalin hubungan asmara.Ini terjadi di Luar  dugaanku.Respon dia sangat baik terhadap diriku ,namun,aku tidak ingin berhenti sampai disitu saja.Aku ingin sekali menjadi orang yang hanya ada dihatinya ,sedangkan aku tau itu tak mungkin terjadi.Aku yang ingin sekali mendapatkan harta dari majikan lelaki ku yang seperti haus kasih sayang dari istrinya ,aku menghalalkan segala cara agar bisa merebutnya dari istrinya.Aku yang berpamitan kepada keluarga tersebut untuk menjenguk ibuku di kampung dan mendapatkan ijin.Namun,itu hanya alasanku saja.Aku pergi  ke dukun di kampung halamanku dan meminta agar majikan lelakiku tunduk dan jatuh cinta kepadaku dan melepaskan istri sahnya.

Kejadian ini tanpa sepengetahuan ibuku dan kedua saudara saudaraku di Kampung.Aku harus menghidupi ibuku dan adik adiku serta menanggung biaya sekolah mereka.

Berbagai ritual telah aku lakukan dan hasilnya sangat sangat memuaskan dan aku diperlakukan seperti saudara oleh istrinya akibat ramuan yang aku campurkan diminuman istrinya.Dan Majikan lelakiku semakin tergoda denganku.
Aku yang semakin hari semakin berbuat nekat dan ingin menguasai hartanya,Lalu bisa dengan bebas tanpa adanya gangguan dari manapun aku ingin menyingkirkan ibunya dan istrinya.
Aku melakukan Ritual yang di minta oleh dukun kepercayaan ku dan semuanya berlangsung dengan baik sesuai apa yang aku inginkan.Aku sudah me dapatkan apa yang aku ingin,hidup bergelimang harta dan dicintai oleh lelaki kaya.Istri majikanku terkena penyakit kulit akibat ulahku dan disusul kematian nyonya besar akibat jauh dari tangga dirumah nya dan karena ulahku juga.aku sangat hidup bahagia dan bisa berfoya foya dengan harta suamiku.aku tak lagi bersusah payah  bekerja sebagai pembantu.hidupku inilah yang aku inginkan.aku selalu mengirim uang kepada keluarga ku di kampung .Aku masih sangat terlihat cantik meskipun usiaku tak mudah lagi akibat susuk pemikat.

Tahun berganti tahun.Tiba tiba saja aku mendapatkan kabar dari Kampung halamanku jika ibu dan adik terkecilku meninggal dunia akibat di lilit ular.Aku sangat terpukul dan mengajak suamiku menuju kampung halamanku . Tergeletak di ruang tamu,adikku tertidur seorang diri setelah Kematian adik terkecil ku dan ibuku.Aku tak tega melihat nya.Dan aku sangat terpuk dengan kejadian ini.Aku tanpa sepengetahuan suamiku mengunjungi rumah Mbah dukun  dimana aku berkeluh kesah tentang hidupku.Alhasil,Mbah dukun pun menyalahkanku karena peristiwa kematian ibu dan adikku karena perbuatan ku dimasa lalu yang merebut suami orang lain dan berperilaku tak manusiawi.Segalanya pasti harus ada tumbal kata Simbah dukun.Sontak saja aku terkejut,kenapa harus ada tumbal?"ini karena engkau lalai jika harus melakukan ritual memberikan darah bayi baru lahir yang akhirnya tergantikan oleh darah keluargamu sendiri."kata Simbah dukun.

Aku yang sangat marah sekali kepada Mbah dukun dan disaksikan oleh warga kampung merasa malu dan juga disaksikan oleh suamiku sendiri serta adiku.Saat itu juga  adikku merasa kesal dan ingin sekali memotong motong tubuhku karena ulah diriku,dia mengambil parang dan mengarahkan padaku dan dicegah suamiku.Saat itu juga suamiku menceraikan ku di depan warga kampung dan membuat diriku merasa sangat malu dan tidak punya harga diri.Aku sadar ini akibat perbuatanku dimasalalu yang berperilaku tak manusiawi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline