Penulis: Dwi Khuzaini/Ketua Umum BPL HMI Cabang Purbolinggo
OPINI -- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam dan kebangsaan. Sebagai organisasi kader, HMI memiliki suatu konsep dasar yang disebut Nilai Dasar Perjuangan (NDP), yang menjadi pedoman dalam merumuskan solusi bagi berbagai permasalahan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia. Dalam konteks penyelesaian masalah ekonomi dan sosial, pendekatan antropologi menjadi penting karena mampu memahami dinamika masyarakat secara holistik, mencakup aspek budaya, struktur sosial, dan nilai-nilai lokal yang berkembang.
Pendekatan antropologi dalam NDP HMI menekankan pada aspek kemanusiaan dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Hal ini bertujuan agar kebijakan dan program yang diterapkan sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia yang heterogen. Opini ini akan menguraikan bagaimana pendekatan antropologi dalam NDP HMI dapat menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara rinci dan komprehensif.
Kerangka Nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI
NDP HMI bertumpu pada prinsip Islam sebagai rahmatan lil 'alamin, yang berarti bahwa Islam harus menjadi solusi bagi seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi dan sosial. Beberapa nilai utama dalam NDP HMI yang relevan dalam konteks ini adalah:
1.Keislaman dan Keilmuan -- Islam sebagai pedoman hidup harus sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menyelesaikan permasalahan sosial-ekonomi.
2.Kemanusiaan dan Keadilan -- Masyarakat harus diperlakukan secara adil tanpa diskriminasi sosial maupun ekonomi.
3.Kemandirian dan Kesejahteraan -- Masyarakat harus mampu mandiri dalam aspek ekonomi serta memiliki kesejahteraan yang layak.
4.Demokrasi dan Keterbukaan -- Penyelesaian masalah ekonomi dan sosial harus dilakukan dengan keterbukaan dan partisipasi masyarakat.
Dengan kerangka ini, NDP HMI memiliki pendekatan yang sejalan dengan metode antropologi dalam memahami dinamika masyarakat dan menyusun solusi yang kontekstual serta berbasis pada budaya lokal.