Lihat ke Halaman Asli

Abdul Muis Syam

Terus menulis untuk perubahan

Indonesia Rontok Jika “Bom” Ini Meledak, Presiden Jokowi Sebaiknya Segera Tunjuk Rizal Ramli Sebagai “Penjinaknya”

Diperbarui: 20 Januari 2016   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


(Ilustrasi/Abdul Muis Syam)

MASYARAKAT Indonesia baru saja digemparkan dengan aksi teror bom di Jalan Thamrin- Jakarta yang dilakukan oleh kelompok teroris yang diduga berafiliasi dengan ISIS. Sesaat kemudian, Presiden Jokowi pun langsung mengajak kepada rakyat Indonesia agar tidak takut dan kalah oleh aksi teror seperti itu.

Sayangnya, ajakan Presiden Jokowi tersebut nampaknya tidak akan berlaku pada kemunculan “bom” yang satu ini. Sebab, bom ini justru langsung “dirakit” oleh pemerintah sendiri. Yakni, sebuah “bom waktu” yang telah siap “meledak”, yaitu Utang Luar Negeri (ULN) yang terus menggunung.

Dan pada situasi seperti ini, musisi Ahmad Dhani turut berkicau dalam akun twitter-nya @AHMADDHANIPRAST : “Kita memang tdk perlu takut Teroris...yg kita perlu takutkan adalah Nasib Bangsa ini....”

Kicauan pemilik “Republik Cinta” ini setidaknya menjurus tentang Utang Luar Negeri jika sudah sangat banyak, tentulah akan membuat nasib bangsa ini semakin terpuruk, saat ini dan juga untuk di masa mendatang.

Ya, kondisi Utang Luar Negeri saat ini sungguh sudah sangat akut serta amat memprihatinkan. Dan tentu saja, jujur, rakyat Indonesia secara psikologis (dari hati yang paling dalam) merasa sangat cemas dan lebih takut jika “bom waktu” ini “meledak”, alias tak mampu lagi dibayar. Sebab, jika “bom waktu” ini meledak, maka Indonesia dipastikan langsung rontok, alias bangkrut.

Meneropong potensi “meledaknya bom waktu” tersebut, Bank Indonesia (BI) nampaknya juga sudah memberi sinyalemen. Yakni, BI mengumumkan (mencatat), kenaikan Utang Luar Negeri Indonesia sebesar USD304,6 Miliar atau mencapai Rp4.241 Triliun (kurs Rp13.925 per USD).

Artinya, kondisi Utang Luar Negeri sekarang ini telah tumbuh sebesar 3,2 persen year on year (YoY), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Oktober 2015 yang hanya mencapai 2,5 persen (YoY).

“Dengan pertumbuhan tersebut, posisi ULN Indonesia pada akhir November 2015 tercatat sebesar USD304,6 Miliar (Rp4.241 Triliun).” Demikian dilansir dari keterangan tertulis BI, Kamis (18/1/2016).

Mengetahui hal tersebut, rakyat Indonesia wajar sangat cemas dan amat kuatir apabila dalam waktu yang tak disangka-sangka pemerintah sangat memungkinkan tak mampu lagi membayar Utang Luar Negeri, sebab kondisi pertumbuhan Utang Luar Negeri sangat tidak seimbang dengan laju pertumbuhan ekonomi yang sangat lambat, ditambah lagi dengan kondisi politik yang makin parah dan bobrok. Lalu sebetulnya, ada apa dan mau apa negeri ini.... ??????????

Ada “Bom waktu” (ULN) sudah semakin kencang berdetak, tanda akan semakin cepat pula waktunya meledak, tetapi langkah penanganan pembenahan pemerintah masih saja selalu meleset dan error. Seperti melesetnya waktu yang pernah dijanjikan, bahwa: “mulai September (2016) pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meroket”. Tetapi pada kenyataan sekarang justru Utang Luar Negeri yang semakin meroket, dan sebentar lagi akan meledak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline