Lihat ke Halaman Asli

Abdul Muis Syam

Terus menulis untuk perubahan

Rizal Ramli: Mafia Berkeley Bikin Ekonomi Indonesia Dari Awal Babak Belur

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14077344691171663384

Ilustrasi/Desain repro Abdul Muis Syam

SEJAK dulu hingga saat ini setiap kali turun ke lapangan, baik sebagai jurnalis maupun selaku pengamat sosial, saya kerap menemui sebuah pertanyaan dari sejumlah orang di lapisan bawah.

Begini pertanyaannya: “Kenapa ekonomi Indonesia sejak awal selalu saja tumbuhnya sangat lambat. Padahal, negara kita punya banyak uang dan punya kekayaan alam yang lebih melimpah. Ke mana semua itu? Apakah ada orang jahat (penjahat ekonomi) yang sengaja menguasai untuk kepentingan kelompoknya saja?

Saya memang sudah menjawab pertanyaan itu secara langsung ke mereka dengan mengikutkan penjelasan singkat. Misalnya dengan menggambarkan bahwa negara kita memang selalu saja kecolongan dengan menempatkan sebagian besar pejabat bermental rusak, dan lain sebagainya.

Dan saya yakin, jawaban itu tidaklah membuat mereka terlalu puas. Sebab memang saya bukanlah orang berkompeten menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Tetapi setidaknya, rakyat tentu sangat membutuhkan penjelasan riil terhadap sesuatu yang belum dipahaminya tersebut.

Olehnya itu, saya mencoba mengangkat sebuah jawaban yang telah dikemukakan Dr. Rizal Ramli, Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur, melalui bukunya berjudul: “Rizal Ramli Lokomotif Perubahan, cetakan II (edisi revisi: 2009).

Dalam buku setebal 232 halaman tersebut, Rizal Ramli yang juga sempat menjabat Menteri Keuangan itu secara spesifik menggugat Mafia Berkeley sebagai kelompok yang sejak awal membuat ekonomi Indonesia jadi babak belur. Rizal Ramli menggambarkan kondisi tersebut melalui penulis bukunya itu, Didin Abidin Masud dan Edy Mulyadi.

Ia menjelaskan, bahwa istilah Mafia Berkeley ditujukan pada sejumlah menteri ekonomi yang menjadi penentu strategi pembangunan Indonesia pada awal orde Baru.

Sebelum menduduki berbagai posisi strategis di pemerintahan, mereka menimba ilmu ekonomi di Universitas California, Berkeley, pada tahun 1960-an.

Rizal Ramli menyebut tokoh sentral Mafia Berkeley adalah Widjojo Nitisastro, yang menjadi Ketua Bappenas sejak Kabinet pembangunan I, tahun 1969.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline