Lihat ke Halaman Asli

Amirsyah Oke

TERVERIFIKASI

Hobi Nulis

Benarkah Data Pengeluaran R&D Indonesia seperti Kicauan Bos Bukalapak?

Diperbarui: 15 Februari 2019   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

achmad zaky. foto oleh: kompas.id/nino citra anugrahanto

Pemilik toko online Bukalapak membuat heboh dunia maya dengan kicauannya. Yang bersangkutan melalui akun Twitternya mengunggah status sebagaimana dalam gambar yang viral di dunia maya. 

Saya mengamati bahwa setidaknya ada dua hal yang disoroti oleh publik terkait cuitan tersebut, yaitu terkait etika dan penggunaan data.

Sumber gambar: Capture dari twitter/@achmadzaky

1. Terkait Etika. 

Yang bersangkutan mengkritik Revolusi 4.0 yang menjadi salah satu fokus pemerintah saat ini sebagai omong kosong. Alasannya karena dana R&D yang dianggap kecil. Diakhir twit ditutup dengan kalimat "Mudah2an Presiden baru bisa naikin". 

Publik yang sedang sensitif dengan suasana Pilpres tentu saja bereaksi karena mempersepsikan bahwa yang bersangkutan mengharapkan terjadinya pergantian Presiden, bahwa yang bersangkutan berharap bukan Jokowi lagi yang menjadi Presiden.

Di sisi lain, tanpa embel-embel kalimat terakhir yang berkaitan dengan pilpres pun, secara etika cuitan yang bersangkutan kurang pas.

Hal ini dikarenakan publik sudah tahu tentang perhatian besar dari Pemerintah khususnya Presiden Jokowi pada ekonomi kreatif. 

Dalam berbagai kesempatan yang diberitakan sangat luas oleh berbagai media, sangat jelas bagaimana Pemerintah khususnya Presiden RI mendukung penuh perusahaan startup di Indonesia seperti Gojek dan Bukalapak.

Bahkan Presiden RI secara khusus datang pada acara ulang tahun Bukalapak dan mengendorse Bukalapak dalam media sosialnya, sebagai salah satu kebanggaan Indonesia.

Sumber Gambar: wow.tribunnews.com

2. Terkait Penggunaan Data. 

Dalam cuitannya tersebut, CEO Bukalapak menampilkan beberapa data budget R&D beberapa negara. Tentu saja data yang menjadi sorotan adalah "43.Indonesia 2B". Sayangnya tidak disebutkan sumber data tersebut. Yang terlihat adalah tulisan "(2016, in USD)". Hal ini tentu dipahami bahwa data tersebut adalah data tahun 2016.\

Benarkah Data Jumlah Dana R&D tersebut?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline