Lihat ke Halaman Asli

Zaly

Mahasiswa

Aroma Kopi di Sudut Senja

Diperbarui: 6 Oktober 2025   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Hujan deras mengguyur Jakarta, membasahi jendela kedai kopi "Biji Tua." Risa menatap keluar, menyesap kopi lintong panasnya. Sudah tiga bulan ia mencoba melupakan masa lalunya di kota ini, namun setiap tetes hujan seperti memanggil kembali bayangan wajah seseorang.

Pintu kedai berderit terbuka, membawa serta embusan udara dingin dan aroma petrikor. Seorang pria masuk, melepas jaket basahnya. Jantung Risa berdesir. Dion. Pria yang ia hindari, mantan tunangannya, kini berdiri hanya beberapa meter darinya.

Dion mengambil tempat duduk di meja sudut, dekat rak buku usang, seolah ia selalu tahu sudut itu adalah miliknya. Risa mencoba bersembunyi di balik buku menu, berharap Dion tidak menyadari kehadirannya.

Namun, ia gagal.

"Risa?"

Suara itu, sama hangat dan familier seperti dulu, membuat Risa terpaksa menurunkan menu.

"Hai, Dion," jawabnya, berusaha terdengar santai.

Dion mendekat ke meja Risa, memegang dua cangkir kopi. "Kebetulan sekali. Aku buatkan kamu Americano dingin---favoritmu."

Risa terdiam. Bagaimana ia masih mengingatnya? Setelah perpisahan yang begitu menyakitkan.

"Terima kasih," kata Risa pelan, mengambil cangkir itu. Ia menatap Dion. "Aku tidak menyangka bertemu denganmu di sini."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline